Melihat Ritual Pemakaman Ketua Suku di Amazon yang Meninggal karena Corona

15 Mei 2020 8:30 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masyarakat adat menghadiri pemakaman Kepala Messias Kokama yang meninggal dunia karena virus corona di Parque das Tribos, Manaus, Brasil. Foto: REUTERS/Bruno Kelly
zoom-in-whitePerbesar
Masyarakat adat menghadiri pemakaman Kepala Messias Kokama yang meninggal dunia karena virus corona di Parque das Tribos, Manaus, Brasil. Foto: REUTERS/Bruno Kelly
ADVERTISEMENT
Virus corona tak memandang golongan, suku, dan jabatan. Virus mematikan ini bisa menyerang siapa saja.
ADVERTISEMENT
Seorang kepala suku di Kota Manaus, wilayah Amazon, Brasil, meninggal dunia akibat komplikasi yang disebabkan virus corona atau penyakit COVID-19, Rabu (13/4) waktu setempat. Kepala suku tersebut bernama Messias Kokama (53) dari suku Kokama.
Dilansir Reuters, Jumat (15/5), Messias dalam wasiatnya, meminta masyarakat untuk bernyanyi dan menari di pemakamannya sebagai ritual selamat tinggal, agar tak berlarut dalam kesedihan.
Masyarakat suku Kokama dan pelayat pun tetap menghadiri ritual pemakaman itu dengan mengenakan masker, sarung tangan, dan sebagian memakai ornamen kepala khas suku di Amazon.
Mereka menari dan menyanyikan lagu kebangsaan Brasil dengan bahas Tikuna, salah satu dari 14 bahasa asli yang dituturkan masyarakat pinggiran Manaus. Manaus merupakan tempat tinggal bagi 2.500 keturunan dari 35 suku di Amazon, termasuk suku Kokama.
Masyarakat adat menghadiri pemakaman Kepala Messias Kokama yang meninggal dunia karena virus corona di Parque das Tribos, Manaus, Brasil. Foto: REUTERS/Bruno Kelly
Meski masyarakat diminta ikhlas melepaskan Messias, namun tak sedikit yang merasa terpukul atas kepergian mendadak kepala suku ini.
ADVERTISEMENT
“Kami kehilangan seorang kepala pemberani yang berjuang untuk membentuk model masyarakat adat dengan pendidikan dan layanan berkualitas,” kata Vanderlecia Ortega, seorang perawat pribumi yang sempat membantu merawat Messias hingga dibawa ke rumah sakit.
Otoritas kota telah membuat pengecualian agar suku Kokama berkumpul untuk memberi penghormatan terakhir kepada Messias. Usai proses ini, jenazah segera dimakamkan secara kolektif di pemakaman khusus pasien positif virus corona.
Masyarakat adat menghadiri pemakaman Kepala Messias Kokama yang meninggal dunia karena virus corona di Parque das Tribos, Manaus, Brasil. Foto: REUTERS/Bruno Kelly
Jenazah dan peti mati Messias disemayamkan terlebih dulu di sebuah sekolah yang belum selesai dibangun. Sekolah itu adalah wujud perjuangan Messias bagi anak-anak sukunya untuk mengenyam pendidikan.
Komunitas pun memutuskan sekolah itu akan diberi nama Messias Kokama sebagai bentuk penghormatan.
Suku Kokama mendiami hutan hujan Amazon yang tersebar di Peru, Kolombia, dan Brasil. Sebagian telah berpindah ke daerah yang lebih modern seperti di Kota Manaus untuk mencari kehidupan yang lebih baik.
Masyarakat adat menghadiri pemakaman Kepala Messias Kokama yang meninggal dunia karena virus corona di Parque das Tribos, Manaus, Brasil. Foto: REUTERS/Bruno Kelly
Messias telah tinggal di Manaus sejak 22 tahun yang lalu. Ia kemudian aktif menggerakkan komunitas suku Kokama di Manaus dan menjadi ketua suku.
ADVERTISEMENT
Pandemi virus corona telah membuat rumah sakit-rumah sakit di Manaus dipenuhi pasien. Otoritas setempat membuat kebijakan agar pasien positif virus corona yang meninggal dimakamkan di pemakaman kolektif dan prosesnya hanya boleh dihadiri dua orang.
Namun hal ini diberi keringanan bagi proses pemakaman Messias yang dianggap sebagai salah satu tokoh berpengaruh bagi komunitas di Manaus.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
————-----------------------
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.