Donald Trump dan Prabowo Subianto

Membandingkan Aksi Trump dan Prabowo saat Perhitungan Suara Pilpres

4 November 2020 18:03 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.  Foto: Carlos Barria/REUTERS dan ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Foto: Carlos Barria/REUTERS dan ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
Pemilu AS 2020 yang tengah panas ternyata membawa memori bangsa Indonesia ke Pilpres 2019. 'Nostalgia' ini ramai di Twitter setelah aksi capres petahana Donald Trump yang mengeklaim kemenangan di Pemilu AS meski perhitungan masih berjalan.
ADVERTISEMENT
Aksi Trump ini mengingatkan banyak netizen kepada capres di 2019 Prabowo Subianto. Saat itu, pada 17 April 2019, usai pencoblosan, meski KPU belum menetapkan hasil perhitungan dan sejumlah lembaga survei mengeluarkan hasil hitung cepat yang menetapkan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai pemenang, Prabowo mengeklaim kemenangannya.
Lalu apa saja aksi Trump saat ini yang mirip-mirip dengan Prabowo tepat setahun lalu? Berikut kumparan rangkum.
Trump dan Prabowo sama-sama Klaim kemenangan
Persamaan Trump dan Prabowo di Pilpres yang dihadapi masing-masing adalah keduanya mengeklaim kemenangan meski perhitungan belum selesai.
Hari ini, di saat perhitungan masih berlangsung, Trump menyampaikan pidato dan mengeklaim sudah menang di Pemilu AS 2020. Ia mengumumkan kemenangan di White House dan didampingi sang istri, Melania Trump.
ADVERTISEMENT
"Terima kasih atas dukungan masyarakat Amerika dan ada beberapa sekelompok orang yang menyedihkan sedang mencoba untuk mencabut hak beberapa kelompok orang," kata Trump dalam pidatonya di Gedung Putih, pada Rabu (4/11) waktu setempat.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan pidato di Ruang Timur Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat, Rabu (4/11). Foto: Carlos Barria/REUTERS
"Kami siap untuk merayakan kemenangan besar. Kami memenangi segalanya dan tiba-tiba itu dibatalkan," lanjut Trump.
Setahun lalu, di kediamannya, Jalan Kertanegara, Prabowo juga menggelar konferensi pers. Saat itu, ia mengeklaim unggul sebesar 62 persen terhadap Jokowi di Pilpres 2019. Bersama dengan sejumlah pimpinan partai pendukungnya dan pendukungnya dari elemen ormas, Prabowo mengeklaim kemenangan.
Yang menarik, saat itu, sang cawapres Sandiaga Uno tak mendampingi Prabowo.
"Saudara sekalian, sebangsa dan setanah air, kita sudah berada di posisi 62 persen. Ini adalah hasil real count. Dalam posisi lebih dari 320.000 TPS (Tempat Pemungutan Suara)," ujar Prabowo dalam pidatonya di Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Rabu (17/4).
ADVERTISEMENT
"Saya akan dan sudah jadi presidennya seluruh rakyat Indonesia," lanjut Prabowo.
Prabowo dan Trump Merasa Dicurangi
Persamaan lain antara Prabowo dan Trump adalah pernyataan mereka usai pencoblosan terkait kecurangan. Baik Trump maupun Prabowo sama-sama merasa dicurangi.
Pernyataan Trump bahwa ia dicurangi disampaikan saat pidato kemenangan di White House dan melalui akun Twitternya. Pernyataan ini menuai reaksi karena tanpa didasarkan bukti.
"Ini adalah penipuan terhadap publik Amerika. Ini memalukan bagi negara kita," kata Trump saat pidato di Gedung Putih, Rabu (4/11).
Sebelum pidato tersebut, Trump sudah berkicau lewat Twitter mengenai kecurangan. Ia menuding Biden telah berbuat curang meski perhitungan suara belum usai.
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat melakukan konferensi pers di Rumah Kertanegara. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Tweet Trump tersebut dilakukan setelah Kandidat Capres dari Partai Demokrat Joe Biden menggelar pidato. Biden menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemilih yang mendukungnya.
ADVERTISEMENT
"Kita menang BESAR, tetapi mereka mencoba MENCURI hasil Pemilu. Kami tidak akan pernah membiarkan mereka melakukannya. Suara tidak dapat diberikan setelah Polling ditutup!" tulis Trump di akun Twitternya.
Setahun lalu, Prabowo juga merasa dicurangi. Kecurangan itulah yang melandasi Prabowo dan Sandi untuk menggugat hasil perhitungan Pilpres 2019 versi KPU ke Mahkamah Konstitusi.
Pernyataan dicurangi kali pertama disampaikan Prabowo saat menyampaikan pidato kemenangannya di Kertanegara.
"Kita terus terang saja prihatin, dari tadi malam banyak kejadian yang merugikan pendukung 02. Banyak surat suara yang tidak sampai, banyak TPS (tempat pemungutan suara) buka jam 11, banyak hal-hal yang pendukung kita tidak dapat undangan, dan sebagainya," ujar Prabowo.
Dalam kesempatan itu, Prabowo mengingatkan seluruh relawan agar melawan segala bentuk kebohongan.
ADVERTISEMENT
"Belum lagi ditemukan surat suara yang sudah dicoblos 01. Tapi walaupun demikian, hasil exit poll di 5.000 TPS menunjukkan kita menang, dan hasil quick count kita menang 52,2 persen. Mohon semua relawan untuk mengawal kemenangan kita," lanjut Prabowo.
Trump ke Mahkamah Agung dan Prabowo Sujud Syukur
Ada aksi yang menarik perhatian dari Trump dan Prabowo usai menyampaikan pidato kemenangan. Terkait Trump, karena merasa dicurangi, suami Melania ini menyatakan akan menyambangi Mahkamah Agung AS.
Di sana, ia akan meminta seluruh proses perhitungan suara dihentikan karena telah terjadi kecurangan. Trump yakin sudah mengunci kemenangan di banyak negara penting, seperti Florida, Michigan, Pennsylvania, hingga Wisconsin.
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto melakukan sujud syukur di Rumah Kertanegara. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
“Kami akan pergi ke Mahkamah Agung AS. Kami ingin semua pemungutan suara dihentikan,” kata Trump.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah momen yang sangat menyedihkan dan kami akan memenangkan ini," lanjut dia.
Sementara itu, aksi Prabowo yang mencuri perhatian masyarakat adalah ia sujud syukur untuk merayakan kemenangan yang diklaimnya di Kertanegara. Prabowo awalnya memuji perjuangan para relawan yang bekerja keras demi kemenangannya.
Setelah itu, Prabowo kemudian memekikkan takbir sebanyak tiga kali. Ia kemudian mengajak para pendukungnya untuk sujud syukur.
"Sebagai Muslim saya menutup briefing saya dengan mengumandangkan takbir. Allahuakbar, allahuakbar, allahuakbar," ujar Prabowo yang diikuti pendukungnya.
Tak lama kemudian, ia sujud syukur bersama sejumlah pendukungnya.
Beberapa hari kemudian, Prabowo membawa kasus ini ke jalur hukum, yaitu ke Mahkamah Konstitusi dan Mahkamah Agung.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten