Membandingkan Pengawasan Corona di Bandara Belanda, Italia, Prancis, Indonesia

2 Maret 2020 11:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rombongan jemaah umrah di Bandara Soekarno-Hatta yang gagal berangkat, Kamis (27/2). Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rombongan jemaah umrah di Bandara Soekarno-Hatta yang gagal berangkat, Kamis (27/2). Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Penyebaran virus corona di berbagai negara bergerak cepat. Tak hanya di Asia, virus corona sudah merambah Eropa. Italia menjadi negara dengan jumlah terbanyak warga yang terjangkit positif COVID-19 yaitu 1.694 orang, termasuk yang meninggal dan sudah sembuh. Virus Corona juga sudah menjangkiti Prancis, Jerman hingga Belanda.
ADVERTISEMENT
Suka tidak suka bandara merupakan salah satu tempat paling rentan untuk penyebaran virus corona. kumparan baru saja melakukan perjalanan ke beberapa negara di Eropa serta sempat transit di Bandara Internasional Doha, Qatar. Lalu bagaimana pengawasan penyebaran virus corona di berbagai bandara di Eropa?
Bandara Schipol, Amsterdam
Suasana Bandara Schipol, Amsterdam. Foto: Ananda Teresia/kumparan
kumparan bertolak dari Bandara Soekarno Hatta ke Bandara Schipol, Amsterdam. Dari Soetta menuju Amsterdam, tidak ada pemeriksaan berarti. Hanya tampak petugas Imigrasi memakai masker saat memeriksa paspor dan visa sebelum masuk gate keberangkatan.
Kemudian, kumparan transit di Bandara Internasional Doha, Qatar, dari Jakarta. Di sana, tidak ada pemeriksaan kesehatan seperti thermal scanner atau pemeriksaan suhu tubuh. Setelah turun pesawat, seperti biasa hanya ada pemeriksaan keamanan sebelum transfer pesawat dari Doha menuju Amsterdam.
ADVERTISEMENT
Saat berkeliling Bandara Doha, tak tampak ada petugas kesehatan untuk mendeteksi penumpang dengan virus corona. Namun, hampir semua yang ada di bandara itu menggunakan masker. Mayoritas masih menggunakan masker biasa, beberapa memakai masker N-95.
Sesampainya di Bandara Schipol, pengawasan juga tampak minim. Tidak ada pemeriksaan kesehatan. Setelah turun dari pesawat, kami hanya melalui passport control. Setelah itu, kami bisa mengambil koper kami. Tidak ada petugas kesehatan yang memeriksa suhu tubuh atau thermal scanner.
Bandara Paris Orly, Prancis
kumparan juga berkesempatan pergi ke Bandara Paris Orly, Prancis. Orly merupakan bandara kedua terbesar di Paris setelah Charles de Gaulle. Saat tiba di bandara, tidak ada pemeriksaan khusus terkait virus corona.
Hanya ada pemeriksaan keamanan saja yang dilakukan seperti biasa. Pantauan di bandara tersebut, tidak banyak yang menggunakan masker.
ADVERTISEMENT
Bandara Fiumicino Roma, Italia
Bandara Fiumicino, Roma. Foto: Ananda Teresia/kumparan
Bandara ini merupakan yang terbesar di Italia. Sesampainya di sana, cukup aneh juga karena tidak ada pemeriksaan kesehatan yang memadai. Mungkin saja karena saat itu, kumparan tiba dengan penerbangan dari Paris. Saat tiba di Roma, penderita virus corona sudah mencapai 1.000 orang.
Pantauan kumparan saat tiba di terminal kedatangan dari Paris, di Bandara Fiumicino, juga tidak tampak ada petugas kesehatan yang berjaga atau mesin thermal scanner. Di bandara tersebut, banyak yang mengenakan masker tapi tidak sedikit pula yang tidak mengenakan masker.
Situasi terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (27/2) malam. Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
Saat tiba di Tanah Air, kumparan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta. Setelah lolos dari petugas Imigrasi, tampak ada posko kesehatan di pintu Terminal 3 sebelum baggage claim. Di posko tersebut ada sekitar 4 petugas yang bertugas "memeriksa" kesehatan penumpang pesawat, apakah terkena virus corona atau tidak.
ADVERTISEMENT
Seorang petugas mendekati kumparan dan bertanya: "Transit dari Doha atau Dubai?" ujarnya.
Setelah menjawab dari Doha, kumparan langsung dipersilakan pergi tanpa dicek atau disuruh mengisi formulir. Bagi mereka yang transit di Dubai, dipersilakan mengisi formulir kesehatan. Kemudian, petugas akan mengecek suhu tubuh penumpang pesawat.
Namun, hanya dengan 4 petugas, sangat mudah bagi mereka yang ingin menghindari pemeriksaan kesehatan ini. Jadi, mudah saja untuk lolos.