Ruang monitoring KPU Pusat

Membandingkan Real Count Jurdil2019, AyoJagaTPS, dan KawalPemilu

24 April 2019 17:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hasil real count sementara berdasarkan scan C1. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Hasil real count sementara berdasarkan scan C1. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah lembaga independen turut melaksanakan real count Pemilu 2019. Beberapa di antaranya, Jurdil2019, AyoJagaTPS, dan KawalPemilu. Tiga lembaga tersebut secara terpisah menghitung hasil Pilpres 2109 berdasarkan data C1 yang diunggah relawan masing-masing.
ADVERTISEMENT
Persoalannya, adanya anomali hasil perolehan suara sementara yang dipublikasikan Jurdil2019 dan AyoJagaTPS dengan sitem penghitungan suara (Situng) KPU. Kedua lembaga itu menunjukkan, Prabowo - Sandiaga meraih sekitar 60 persen suara, mengungguli pasangan Jokowi - Ma’ruf.
Sementara, berdasarkan data sementara situng KPU pada Rabu (24/4) sekitar pukul 15.15 WIB, pasangan Jokowi-Ma’ruf justru mengungguli pasangan Prabowo-Sandiaga. KPU mencatat, Jokowi-Ma’ruf mengantongi 55,76 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga meraih 44,24 persen suara.
Situs KPU. Foto: kumparan
Lantas, mengapa lembaga pelaksana real count bisa menghasilkan angka yang berbeda?
Perlu dipahami bahwa real count yang tengah dilaksanakan sejumlah lembaga independen, termasuk lembaga resmi KPU melalui situng, merupakan salinan data yang ditulis berdasarkan foto C1. Nah, C1 sendiri merupakan formulir berita acara penghitungan suara di setiap TPS.
ADVERTISEMENT
Pada Pemilu 2019 ini, KPU menyebut ada 813.350 TPS di seluruh Indonesia . Artinya, butuh 813.350 C1 pula agar real count yang dilaksanakan bisa dirampungkan (100 persen). Dengan cara seperti itu, gambaran jelas siapa pemenang Pilpres 2019 dapat terjawab.
Meski demikian, situng yang dilaksanakan KPU bukan patokan untuk menetapkan presiden dan wakil presiden terpilih. Itu karena, di samping melaksanakan situng dengan entri data C1, KPU juga melakukan rekapitulasi berjenjang. Dirunut dari tingkat kecamatan, kota/kabupaten, provinsi, lalu nasional.
Petugas KPPS menyiapkan surat suara pada pemungutan suara ulang di TPS 71, Cempaka Putih, Tangerang Selatan. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Kembali pada real count C1, jawaban dari mengapa ada lembaga yang menghasilkan angka yang berbeda bisa dijawab sederhana. Yakni, adanya perbedaan jumlah TPS yang C1-nya disalin di website mereka.
Lalu, sebenarnya sudah berapa TPS atau C1 yang datanya berhasil dikumpulkan?
ADVERTISEMENT
Jurdil2019
Situs Jurdil2019.org sebetulnya sudah tidak bisa diakses. Alasannya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memblokir website tersebut atas masukan dari Bawaslu. Dalam keterangannya, Bawaslu menyebut Jurdil2019 menyalahi aturan sebagai lembaga pengawas pemilu.
Meski tidak bisa diakses, kumparan masih dapat membuka website tersebut dengan bantuan VPN (Virtual Private Network). Saat diakses pada 24 April 2019 pukul 15.15 WIB, jurdil2019 menunjukkan pasangan Prabowo-Sandiaga memperoleh 60,00 persen dan Jokowi-Ma’ruf mengantongi 38,40 persen suara. Sementara, 1,60 persen lainnya dinilai tidak sah.
Situs Jujur dan Adil (Jurdil2019) yang diblokir oleh Kemkominfo. Foto: kumparan
Sepintas, pasangan Prabowo-Sandiaga memang mengungguli pasangan Jokowi - Ma’ruf. Namun, hasil itu baru berasal dari 7.585 TPS. Sementara, ada 813.350 TPS yang tersebar di seluruh Indonesia. Artinya, total suara masuk masih 0,93 persen. Sementara situng KPU sudah berhasil menghimpun 237.709 TPS atau 29,25 persen.
ADVERTISEMENT
Dis sisi lain, Jurdil 2019 kurang transparan dalam menyodorkan hasil entri data maupun foto C1 dari para relawan. Publik yang mengakses website tersebut tidak bisa melihat lebih rinci hasil perolehan suara tersebut. Ini berbeda dengan apa yang disodorkan KPU maupun Kawalpemilu.
Jurdil 2019 digagas oleh Aktivis Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) 1973. Salah satu anggota Jurdil2019 adalah Rulianti.
AyoJagaTPS
Berbeda dengan Jurdil2019 yang sulit diakses, AyoJagaTPS dapat dibuka dengan mudah. Website itu menunjukkan data per 24 April 2019 pukul 15.15 WIB bahwa Prabowo - Sandiaga memperoleh suara 62,90 persen. Sedangkan Jokowi - Ma’ruf merebut 37,10 persen suara.
AyoJagaTPS juga membuka hasil entri datanya kepada publik. Publik yang penasaran dapat membuka sebuah link Google Spreadsheet untuk melihat detail persebaran suara di tingkat TPS. Meski demikian, sejauh ini baru ada 36.233 TPS yang berhasil dihimpun.
Situs Ayo Jaga TPS. Foto: kumparan
Jumlah ini memang lebih besar daripada TPS yang dihimpun Jurdil2019, tetapi masih lebih sedikit dibandingkan data TPS yang dihimpun KPU. Bila dipersentasikan, baru sekitar 4,45 persen dari total TPS yang ada di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan persebaran data TPS yang masuk, tampak Jurdil2019 masih cukup timpang. TPS tempat lumbung suara Prabowo-Sandiaga lebih banyak terdata dibandingkan TPS lumbung suara Jokowi-Ma'ruf.
Salah satu contoh yang paling kentara adalah di Jateng dan Jabar. Di Jateng ada 1.178 TPS yang telah terdata. Sementara di Jabar ada 10.332 TPS. Padahal, jika merujuk hasil Pilpres 2014, Jateng merupakan lumbung suara Jokowi sedangkan Jabar menjadi lumbung suara Prabowo.
Untuk itu, data yang ditampilkan AyoJagaTPS masih jauh dari kata final. Perbedaan hasil yang ditunjukan AyoJagaTPS dengan KPU bukan sesuatu yang harus dirisaukan. Itu karena, data yang masuk belum 100 persen.
kumparan telah mencoba mencocokan hasil entri data milik AyoJagaTPS dengan situng milik KPU. Dari TPS yang sama, tidak ada perbedaan angka perolehan suara. Artinya, hanya soal waktu hingga keduanya menampilkan suara yang sama kala C1 atau TPS yang masuk sudah 100 persen.
ADVERTISEMENT
AyoJagaTPS ini didirikan oleh Mochamad James Falahuddin.
KawalPemilu
Sejauh ini, Kawalpemilu merupakan website yang hasilnya kurang lebih sama dengan situng KPU. Berdasarkan data yang masuk pukul 15.21 WIB, Jokowi-Ma’ruf memperoleh 52,27 persen suara, sedangkan Prabowo-Sandi memperoleh 47,73 persen.
Situs Kawal Pemilu 2019. Foto: kumparan
Di website-nya, Kawalpemilu juga memiliki tranparansi yang baik. Publik dapat mengakses hasil entri data, sekaligus melihat unggahan C1. Ada pun entri data itu dilakukan moderator Kawalpemilu. Sementara C1-nya dapat diunggah oleh siapa saja dengan login melalui akun Facebook.
Untuk data C1 atau TPS yang masuk sudah mencapai 202.835. Angka ini jelas lebih besar daripada Jurdil2019 atau pun AyoJagaTPS. Total suara masuknya, sekitar 24,21 persen dari total keseluruhan TPS.
ADVERTISEMENT
Berbicara mengenai persebaran suara, KawalPemilu tampak lebih merata dalam mendata TPS. Dalam hal ini, jumlah TPS yang telah didata sebanyak 30.050 TPS di Jateng dan 30.764 TPS di Jabar.
KawalPemilu sendiri didirikan oleh Ainun Najib dan empat orang lainnya. Yakni, Felix Halim, Andrian Kurniady, Ilham WK, dan Fajran Iman Rusadi.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten