Mempelai Pria Corona, Ijab Kabul Pernikahan di Yogya Dilakukan via Video Call
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ijab kabul menjadi awal pembuka hubungan rumah tangga. Mempelai pria dan wanita bertemu untuk mengikat janji suci. Hanya saja, hal itu sedikit berbeda bagi pria asal Kulon Progo, Yogyakarta , Wibisono Pangestu (25).
ADVERTISEMENT
Di hari bahagianya itu, ia harus mewakilkan ijab kabul nya kepada kakaknya. Sebab, ia tengah menjalani isolasi mandiri (isoman) karena terkena corona.
Ia hanya bisa menyaksikan wajah istrinya melalui video call. Dalam prosesi pengambilan foto pun, hanya wajah Wibisono yang terlihat. Itu pun dipasang melalui layar monitor.
"Sad (sedih) karena adanya aturan dari KUA nya seperti itu," ujar Wibisono kepada kumparan, Rabu (4/8).
Wibisono harusnya hadir mengucapkan janji sehidup mati kepada Diya Putri Yunita (25) pada Minggu (1/8). Semuanya sudah dipersiapkan, mulai dari catering, lokasi wedding, hingga dekorasi.
Hanya saja, dua hari sebelum hari pernikahannya itu ia positif corona berdasarkan hasil rapid antigen.
"26 Juli badan saya sudah nggak enak. Terus saya memutuskan rapid antigen di tanggal 29 Juli dan hasilnya positif," kenangnya.
Ia mengatakan, KUA di daerahnya mewajibkan calon pengantin untuk melakukan tes rapid corona sehari sebelum hari pernikahan.
ADVERTISEMENT
"Tetapi sebelum H-1 saya memutuskan untuk antigen soalnya badan tidak enak," imbuhnya.
Karena hasil itu, ia kemudian melakukan isoman di rumahnya. Pihak keluarga juga telah sepakat untuk tetap melaksanakan pernikahan sesuai rencana karena pertimbangan tertentu.
"Pada tanggal 31 Juli saya mengucapkan ijab di depan rumah saya bersama wali, saksi, dan calon pengantin wanita. Alhamdulilah sah," tuturnya.
Janji itu pun juga dilakukan dengan menjaga jarak. Ia berada di dalam rumah.
Aturan dari KUA setempat, kata Wibisono, dia harus melaksanakan ijab kabul dua kali. Pertama tanggal 31 Juli di depan rumahnya tanpa diwakilkan namun tetap dengan video call, dan kedua pada hari H, 1 Agustus saat resepsi dengan diwakilkan oleh kakaknya.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan baik dirinya maupun istrinya sedih dengan tata cara tersebut. Ditambah, saat ijab di hari resepsinya, bukan dirinya yang mengucapkan.
Pernikahan Wibisono dan Diya berjalan lancar saat hari H. Pesta itu hanya diikuti oleh pihak keluarga. Yang hadir pun telah mengikuti tes rapid dengan hasil negatif.
"Bingung, mau bahagia juga sedih mau sedih juga ada bahagianya juga," pungkasnya.