Menag Fachrul Razi Dukung Reuni 212: Tunjukkan Islam Luar Biasa

27 November 2019 19:39 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Agama Fachrul Razi (tengah) saat launching Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren Tingkat Nasional (Pospenas) di Kementerian Agama RI, Jakarta.  Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Agama Fachrul Razi (tengah) saat launching Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren Tingkat Nasional (Pospenas) di Kementerian Agama RI, Jakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi telah membahas rencana Reuni 212 dengan Menkopolhukam Mahfud MD. Dari pembahasan itu, didapatkan kesepahaman bahwa agenda itu tidak perlu dilarang.
ADVERTISEMENT
Fachrul Razi pun mendukung dan tidak mempersoalkan adanya Reuni 212 yang rencananya digelar di Monas pada 2 Desember mendatang.
"Saya sangat sependapat karena saya kira 212 juga teman-teman kita semua," kata Fachrul dalam acara Dialog Tokoh/ Pimpinan Ormas Islam di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Rabu (27/11).
Suasana Reuni 212 di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Minggu (2/12/2018). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Meski begitu, Fachrul Razi mewanti-wanti agar Reuni 212 digelar secara damai dan aman. Dia berpesan kepada tokoh Persaudaraan Alumni (PA) 212 untuk membuktikan Islam sebagai agama yang luar biasa.
"Saya yakin dan saya berpesan untuk teman-teman, tokoh-tokoh di sana (PA 212) tunjukkan bahwa Islam itu luar biasa," jelasnya.
Menag Fachrul Razi memberikan sambutan saat menerima penghargaan predikat kepatuhan standar pelayanan publik Tahun 2019 dari Ombudsman RI di Hotel JS Luwansa. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Menurut Fachrul Razi, menggelar kegiatan bersama atau berkumpul adalah hak setiap warga negara, termasuk penyelenggaraan Reuni 212.
ADVERTISEMENT
“Saya mengatakan mau namanya paguyuban atau apapun sebagaimana Pak Menko sampaikan juga itu adalah hak setiap orang untuk berserikat berkumpul dan mengatakan pendapat," ungkapnya.
Massa aksi reuni 212 di Monas pada 2 Desember 2017. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Fachrul menjelaskan tidak ada alasan untuk menolak Reuni 212. Ditambah lagi pihak aparat keamanan sudah mengizinkan acara itu digelar.
"Apalagi kalau disampaikan dengan damai dan polisi sudah mengizinkan tidak ada tahapan lain buat kita untuk menolaknya," pungkasnya.