Menag Kecam Penyerangan oleh MIT Poso di Sigi: Anarkisme Tak Bisa Dibenarkan

28 November 2020 20:08 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi teroris. Foto: Indra Fauzi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi teroris. Foto: Indra Fauzi/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT Poso) di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
ADVERTISEMENT
Apalagi, tindakan kekerasan ini juga mengakibatkan sebuah rumah Bala Keselamatan atau rumah berukuran 4x6 meter yang digunakan untuk ibadah warga sekitar rusak dibakar.
"Saya sampaikan duka mendalam kepada keluarga yang menjadi korban. Saya juga mengecam karena tindakan semacam ini tidak bisa dibenarkan atas alasan apa pun," ucap Fachrul dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (28/11).
"Anarkisme dalam bentuk apa pun tidak bisa dibenarkan," imbuhnya.
Menteri Agama Fachrul Razi di Kantor Kemenag RI. Foto: Dok. Kemenag
Atas kejadian ini, Fachrul meminta kepolisian untuk mengusut tuntas penyerangan oleh kelompok MIT Poso ini. Ia percaya polisi segera dapat mengungkap pelaku penyerangan dan menindak tegas sesuai hukum yang berlaku.
Lebih jauh, Fachrul juga telah meminta jajarannya di Kemenag Sulteng untuk berkoordinasi dengan kepolisian untuk menyelesaikan persoalan ini. Kanwil Kemenag Sulteng diminta ikut menenangkan warga agar tidak terprovokasi dan melakukan tindakan yang bertentangan dengan ketentuan hukum.
ADVERTISEMENT
Penyerangan oleh kelompok MIT pimpinan Ali Kalora di Desa Lembontongoa terjadi pada Jumat (27/11). Empat orang yang merupakan satu keluarga tewas dalam kejadian ini. Mereka diketahui merupakan jemaat Bala Keselamatan (BK).
Pascapenyerangan ini, 150 KK warga Desa Lembantongoa harus mengungsi ke rumah warga yang ramai penduduk di desa yang sama di Lembantongoa.
Setidaknya ada empat rumah yang dibakar habis dan tiga rumah lainnya hanya terbakar sebagian dalam kejadian ini.
“Bukan enam rumah ya, salah satu yang dibakar bukan gereja tapi rumah yang dijadikan tempat ibadah,” kata Kapolres Sigi, AKBP Yoga Priyahutama, dikutip Palu Poso --partner 1001 media kumparan.
Kapolda Sulteng, Irjen Pol Abdul Rakhman Baso, juga memastikan saat ini situasi di Desa Lembantongoa aman dan kondusif. Polisi tetap melakukan pengamanan ketat di TKP penyerangan.
ADVERTISEMENT
***
Saksikan video menarik di bawah ini: