Menag Paparkan Penggunaan Dana Bantuan Rp 5,7 T di Masa Pandemi COVID-19

25 November 2020 15:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Agama Fachrul Razi memimpin upacara Peringatan Hari Santri di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (22/10). Foto: Kemenag RI
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Agama Fachrul Razi memimpin upacara Peringatan Hari Santri di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (22/10). Foto: Kemenag RI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi memaparkan terkait dana bantuan sebenar Rp 5,7 triliun yang diterima oleh Kemenag melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Ia menyebut dana tersebut dialokasikan ke sejumlah program Kemenag.
ADVERTISEMENT
"Bicara tentang program PEN dalam kaitan pendidikan kami sudah mendapatkan dana keseluruhan sangat besar disampaikan oleh Pak Budi tadi sebesar Rp 5.793.467.955.000. Besar sekali dana itu dan kami manfaatkan sangat baik," kata Fachrul saat konferensi pers di Jakarta Rabu (25/11).
Fachrul menuturkan, dana Rp 5,7 triliun itu sudah dialokasikan untuk subsidi pembelajaran jarak jauh di Madrasah, subsidi kuota internet mahasiswa, bantuan operasional pendidikan agama Islam dan pondok pesantren Madrasah Diniyah Takmiliyah dan lembaga pendidikan Al-Quran.
Kementerian Agama menyalurkan bantuan ke pesantren terdampak COVID-1. Foto: Kemenag RI
Dana itu juga digunakan untuk bantuan daring terhadap pondok pesantren dan bantuan untuk guru RA Madrasah dan guru pendidikan agama Islam.
"Kemudian kami juga mendapatkan anggaran bagian anggaran BABUN itu untuk bantuan operasional pendidikan antara lain menambah BOS para siswa kemudian dan beberapa optimalisasi belanja barang," ucap Fachrul.
ADVERTISEMENT
Mengenai alokasi dana di bidang pendidikan, Fachrul memastikan tidak hanya pendidikan Islam yang mendapat bantuan dari dana tersebut.
"Contoh kami sampaikan anggaran bantuan untuk internet siswa, mahasiswa dan guru angkanya cukup besar kami arahkan untuk pendidikan islam sejumlah Rp 1.156.213.455.000 yaitu untuk jumlah 9.958.011 siswa madrasah kemudian sejumlah lagi ada Rp 987.740.505.000," beber Fachrul
"Kemudian ada lagi Rp 168.472.992.000 bantuan tersebut diberikan selama 3 bulan 90 hari untuk yang saya sebut tadi, alhamdulillah dana yang akan segera kita turun kan dan akan sangat membantu mahasiswa murid dan guru," tambah dia.
Fachrul mengatakan agama kristen juga mendapat bantuan melalui Bimas kristen yakni sebesar Rp 3 miliar untuk 200 perguruan tinggi keagamaan kristen swasta. Sedangkan bantuan untuk Bimas Buddha sebesar Rp 316.200.000 untuk 1.581 orang yang terdiri dari 1.442 mahasiswa dan 139 dosen bersumber dari revisi anggaran Bimas Buddha.
ADVERTISEMENT
Lalu Bimas Hindu mendapat bantuan sebesar Rp 1.645.800.000 yang diserahkan kepada guru Pratama Widya Pasraman, kemudian Adi Widya Pasraman, Utama Widya Pasraman dan pendidikan tinggi keagamaan Hindu. Ada juga bantuan paket data internet pelajaran jarak jauh kepada guru agama Islam, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu, Kristen.
"Jadi kembali angka-angka ini tidak hanya untuk murid mahasiswa tapi untuk guru dan dosen. Ini semua kita telah menerbitkan petunjuk terkait pedoman penggunaan paket paket ini," tutur Fachrul.
Menag Fachrul Razi membersihkan tangan. Foto: Dok. kemenag
Lebih lanjut, mantan Wakil Panglima TNI itu menyampaikan banyak terima kasih kepada pemerintah yang sudah memberikan bantuan mencapai Rp 5,7 triliun kepada Kemenag. Dengan bantuan itu, seluruh sekolah, guru hingga murid terbantu di tengah pandemi COVID-19.
"Kembali kami ucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan banyak bantuan sehingga semuanya bisa berjalan dengan baik. Cita-cita kami menjadikan sekolah-sekolah ini terus bergerak maju," kata Fachrul.
ADVERTISEMENT
"Kalau kami di Kemenag punya ambisi yang cukup tinggi bahwa sekolah agama dan keagamaan harus lebih baik dibandingkan sekolah umum. Itu ambisi kami," tutup dia.