Menag: Tawakkalna dan PeduliLindungi dalam Waktu Dekat Terintegrasi

30 November 2021 15:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang warga membuka aplikasi PeduliLindungi pada gawai miliknya di Surabaya, Jawa Timur. Foto: Zabur Karuru/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Seorang warga membuka aplikasi PeduliLindungi pada gawai miliknya di Surabaya, Jawa Timur. Foto: Zabur Karuru/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Berbagai persiapan dilakukan pemerintah untuk menyelenggarakan ibadah umrah yang rencananya dimulai Desember 2021. Hal tersebut menyusul dicabutnya travel ban dari Arab Saudi terhadap Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyebutkan di antara persiapan itu adalah Kemenlu dan Kemenkes sedang mengintegrasikan aplikasi skrining COVID-19, PeduliLindungi dengan aplikasi skrining milik Arab Saudi, Tawakkalna.
“Kemenlu dan Kemenkes sudah mengintegrasikan antara PeduliLindungi dan Tawakkalna. Hari ini dalam proses finalisasi, finishing,” ungkapnya setelah mengikuti rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (30/11).
Yaqut juga menjelaskan Kemenkes dan Kemenlu sudah mengirimkan tim untuk berkoordinasi dengan Arab Saudi terkait proses integrasi ini. Hal tersebut berlangsung pascakunjungan Menteri Agama ke Saudi sejak 19 November untuk mempermulus umrah bagi WNI.
“Jadi waktu kemarin saya ke Saudi, kita pulang, tim finishing dari Kemenlu dan Kemenkes sudah sampai sana. Insyaallah dalam waktu dekat, Tawakkalna dan PeduliLindungi akan terintegrasi sehingga kita semakin mudah,” sebut Yaqut.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, rencana integrasi dilakukan karena mengikuti regulasi yang berlaku di Arab Saudi. Dengan ditaatinya aturan ini, Yaqut berharap agar jemaah asal Indonesia yang melakukan umrah semakin banyak serta dibukanya haji untuk Indonesia.
“Kalau ini berhasil dengan baik, protokol kesehatan yang kita terapkan sesuai dengan yang diharapkan pemerintah Saudi. Maka kita berharap ke depan, jemaah umrah semakin banyak. Haji juga dibuka untuk Indonesia,” harap dia.