Menanti Gerak Cepat Kepala BRIN Laksana Handoko Realisasikan Vaksin Merah Putih

28 April 2021 16:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Update Vaksin  Merah Putih Eijkman dan Unair. Foto: Dok. Kemristek
zoom-in-whitePerbesar
Update Vaksin Merah Putih Eijkman dan Unair. Foto: Dok. Kemristek
ADVERTISEMENT
Vaksin Merah Putih disebut sebagai bekal Indonesia dalam mencapai kemandirian vaksinasi corona di masa pandemi COVID-19 yang masih berlangsung. Vaksin besutan Kemenristek/BRIN ini pun menjadi harapan baru bangsa agar kekebalan kelompok di RI bisa cepat tercapai.
ADVERTISEMENT
Namun, Presiden Jokowi telah memutuskan untuk melebur Kemenristek ke Kemendikbud, sementara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan berdiri sendiri. Artinya, kini vaksin Merah Putih tidak akan lagi dikawal oleh Menristek/BRIN Bambang Brodjonegoro.
Setelah peleburan, vaksin Merah Putih menjadi tanggung jawab Kepala BRIN baru. Yang bakal mengisi posisi lembaga itu adalah Kepala LIPI saat ini Laksana Tri Handoko.
Laksana telah dilantik hari ini, Rabu (28/4) oleh Presiden Jokowi. Selain Laksana, Jokowi juga melantik Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Laksana Tri Handoko. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Tentang Sosok Handoko
Handoko dikenal sebagai seorang fisikawan teori dengan fokus penelitian teori fisika partikel. Ia merupakan salah satu pionir dan penggagas Grup Fisikawan Teoritik Indonesia serta Masyarakat Komputasi Indonesia.
Handoko lahir di Malang, 7 Mei 1968. Setelah menamatkan SMA pada 1987. ia melanjutkan studi ke Jepang sebagai karyasiswa pemerintah Indonesia di bawah program OFP IV dari Kementerian Negara Riset dan Teknologi di era B.J. Habibie.
ADVERTISEMENT
Ia sempat mengenyam pendidikan di ITB selama beberapa bulan, kemudian melanjutkan studi ke Kumamoto University di Kumamoto, Jepang. Pada 1993, ia melanjutkan program master di Hiroshima University, Hiroshima, sampai menyelesaikan program doktornya di bidang teori fisika partikel atau fisika energi tinggi pada 1998.
Setelah menyelesaikan studinya, Handoko berkarier sebagai peneliti di lembaga-lembaga penelitian dunia seperti The Abdus Salam International Center of Theoretical Physics di Italia, Deutsches Elektronen-Synchroton di Jerman, dan Department of Physics Yonsei University di Korea Selatan.
Kepala LIPI Laksana Tri Handoko. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Selain sebagai peneliti tetap LIPI di Kampus Puspiptek Serpong, Handoko juga mengajar di UI di Departemen Fisika. Ia juga memberikan mata kuliah lanjut untuk mahasiswa tingkat akhir dan pasca sarjana terkait fisika teori seperti Fisika Kuantum Relativistik, Teori Medan, Teori Grup, Relativitas Khusus, serta Fisika Partikel.
ADVERTISEMENT
Selama kariernya ia telah menerima banyak penghargaan. Di antaranya PII Adhidarma Profesi Award, Penemuan Baru yang Bermanfaat bagi Negara (PB3N), hingga Habibie Award untuk Bidang Sains 2004 atas penelitiannya di bidang fisika teori.
Pionir Penelitian di LIPI dan Nasib Vaksin Merah Putih
Di LIPI, Handoko dikenal sebagai pionir penelitian di bidang pengetahuan lanjut dengan membangun Grup Fisika Teoritik dan Komputasi. Pada 2012-2014, ia menjabat sebagai Kepala Pusat Penelitian Informatika LIPI. Lalu pada Mei 2018 ia diangkat menjadi Kepala LIPI dan masih menjabat sampai sekarang.
Sebagai informasi, LIPI adalah lembaga penelitian yang dikoordinasikan dengan BRIN. Selama ini, pengembangan vaksin Merah Putih turut melibatkan LIPI dan lembaga penelitian lainnya seperti Eijkman.
Adapun perguruan-perguruan tinggi yang berpartisipasi dalam pengembangan vaksin Merah Putih di antaranya UI, ITB, Unair, dan UGM.
Rancangan roadmap vaksin Merah Putih. Foto: Kemristek/BRIN
Artinya, pengembangan vaksin Merah Putih bukan tanggung jawab baru bagi Handoko. Tetapi bagaimana kinerjanya setelah diangkat menjadi Kepala BRIN, tentu masih harus dilihat pada masa jabatan barunya itu.
ADVERTISEMENT
Handoko harus mengkoordinasikan masing-masing lembaga dengan teknik penelitian vaksin yang berbeda. Sejauh ini yang perkembangannya paling cepat adalah vaksin dari Eijkman dan Unair
Vaksin dari kedua lembaga ini diproyeksikan bisa diproduksi massal awal tahun 2022. Tentu dengan catatan, proses uji klinis berjalan lancar.
Mampukah Handoko mempercepat kemandirian vaksin?
Prof Wiku Yakin Hilangnya Kemenristek Tak Halangi Progres Vaksin Merah Putih
Prof Wiku Adisasmito. Foto: BNPB
Sementara itu, jubir Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito meyakinkan masyarakat apabila rencana pemisahan Kemenristek/BRIN tak akan mengganggu pengembangan vaksin Merah Putih. Sebab, keputusan ini sudah direncanakan matang-matang.
"Berbagai keputusan yang diambil oleh pemerintah telah melalui berbagai macam pertimbangan, dan pastinya keputusan yang akan diambil adalah keputusan yang memiliki kerugian seminim minimnya, dan kebermanfaatan yang sebesar-besarnya," kata Wiku dalam siaran pers di YouTube Sekretaris Presiden, Kamis (15/4).
ADVERTISEMENT
"Dimohon masyarakat untuk masyarakat mampu mendukung keputusan pemerintah, yang seyogyanya adalah untuk kepentingan masyarakat. Pemerintah berkomitmen untuk tetap meneruskan proses pengembangan vaksin merah-putih," imbuh dia.