Mencuit Pakai Bahasa Persia, Donald Trump Disebut Munafik

13 Januari 2020 11:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Foto: REUTERS/Tom Brenner
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Foto: REUTERS/Tom Brenner
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengejutkan para pengikutnya di Twitter karena mencuit dengan bahasa Persia. Namun alih-alih kagum, banyak yang mengecam Trump yang dianggap bersikap munafik terhadap warga Iran.
ADVERTISEMENT
Ada sekitar 4 tweet berbahasa Persia yang diunggah Trump sejak Sabtu (11/1) hingga Senin (13/1). Tweet ini dialamatkan untuk Iran yang mengakui telah menembak jatuh pesawat sipil Ukraina, menewaskan 176 orang.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump Foto: SAUL LOEB / AFP
Tweet ini juga disampaikan di tengah aksi protes ribuan warga Iran yang mengecam penembakan pesawat Ukraina.
Ini adalah kali pertama Trump mencuit dengan bahasa asing selain Inggris. Dalam cuitannya, Trump meminta pemerintah Iran tidak membunuhi demonstran.
Dalam bahasa Persia, dia juga memuji rakyat Iran yang "pemberani". Trump bahkan mengaku telah mendukung rakyat Iran sejak dia menjabat presiden pada 2017.
"Untuk rakyat Iran yang pemberani dan telah menderita lama: Saya mendukung kalian sejak awal masa kepresidenan saya, dan pemerintah kami akan terus bersama kalian. Kami mengikuti aksi protes kalian dan terinspirasi oleh keberanian kalian," kata Trump.
ADVERTISEMENT
Namun tweet dukungan Trump ini menuai cemoohan karena dinilai penuh dusta dan kemunafikan. Pasalnya di awal kepemimpinan Trump, hal pertama yang dilakukannya adalah menutup pintu Amerika bagi para pendatang dari Iran.
"Hal pertama yang dilakukannya adalah melabeli mereka (warga Iran) sebagai ancaman keamanan yang harus dilarang ke AS, bahkan jika keluarga mereka warga negara itu," kata seorang pengguna Twitter dengan akun @JonIsAwesomest.
Trump juga dicap munafik karena memuji warga Iran sembari menjatuhi sanksi terhadap mereka. Sanksi AS karena nuklir ini membuat perekonomian Iran terpuruk.
"Kau tidak bisa pura-pura peduli pada warga Iran ketika sanksimu melukai mereka," kata @KyleKulinski.
Selain itu, netizen juga mengecam Trump yang pernah mengancam akan menghancurkan situs-situs budaya Iran. Hal ini bertolak belakang dengan pernyataannya yang peduli pada Iran.
ADVERTISEMENT
Beberapa warga keturunan Iran bahkan menolak Trump menggunakan bahasa mereka. "Jangan gunakan bahasa kami yang indah dengan mulutmu yang menjijikkan," kata seorang netizen.