Berkah Mencukur Rambut Pak JK

5 Januari 2017 17:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
comment
11
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Jusuf Kalla membuka perdagangan saham 2017 (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jusuf Kalla membuka perdagangan saham 2017 (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Suara mesin cukur mendengung memenuhi ruangan Royal Barbershop & Reflexology di Jalan Wijaya II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Abdul Latief tampak sedang khusyu memangkas rambut seorang pemuda dengan gunting cukur dan sisir sederhana.
ADVERTISEMENT
Tak banyak dialog antara Adul Latief dengan pemuda tersebut, sampai akhirnya proses mencukur itu selesai dan si pemuda puas mendapat gaya rambut yang dinginkan.
“Terima kasih Pak,” sahut pelanggan tadi sambil menyodorkan ongkos cukur.
Kepada kumparan, Latief berbagi cerita soal pekerjaan yang sudah dilakoninya sejak tahun 80an itu. Pembawaan Latief santai dan bijak. Tapi nada bicaranya bersemangat saat disinggung nama Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.
“Saya potong rambut dia (JK),” ucap Latief kepada kumparan, Senin (2/1) lalu.
Layanan di Royal Barber Shop. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Layanan di Royal Barber Shop. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
Latief mengatakan, sudah menjadi tukang cukur Jusuf Kalla sejak sekitar 3 tahun lalu. Berawal dari JK yang ingin dicukur rambutnya, namun orang yang biasa mencukur sedang pulang kampung.
Saat itu, keponakan JK menyodorkan nama Latief yang biasa mencukur rambutnya, untuk mencukur rambut JK. JK setuju dan Latief setelah mendapat tawaran, memberanikan diri mencukur rambut JK untuk pertama kali.
ADVERTISEMENT
“Ya mungkin entah bagaimana kehendak Allah, ternyata dia cocok dipegang potongannya dengan saya. Sampai saat ini saya suka ke rumahnya. Jadi saya setiap potong dijemput ke sana ke rumahnya gitu,” kata pria berusia 60 tahun itu.
“Ya senang bangetlah.. Senang, terus kadang juga ajudannya suka telepon bapak minta cukur suruh ke tempat bapak, dan kebetulan saya masuk kerja. Ya sebenernya enak enak saja,” imbuhnya bersemangat.
Abdul sedang mencukur rambut pelanggannya. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Abdul sedang mencukur rambut pelanggannya. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
Sejak saat itu, JK minta dicukur rambutnya oleh Latief saban tiga minggu sekali. Biasanya di kediaman pribadi JK di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru. Namun sejak JK jadi wapres, Latief diminta ke rumah dinas wapres di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.
“Kalau sekarang semenjak dia menjabat wapres saya ke sana, ke daerah Menteng. Rumahnya dekat Masjid Sunda Kelapa. Dia minta dicukur saban 3 minggu sekali. Orang dia orangnya enak kok, baik suka ngobrolin sama dia juga,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Peralatan untuk mencukur rambut JK disiapkan khusus oleh Latief, meski tak diminta langsung. JK juga tak banyak permintaan soal gaya rambut yang diharapkan.
“Kalau untuk model sebenarnya ya terserah saya saja, menyesuaikan lah. Ini model biasa-biasa aja, pokoknya yang rapi dah, yang sedang-sedang saja,” kata Latief tertawa kecil.
Saat ditanya berapa tarif mencukur seorang Wakil Presiden, Latief tertawa. “Ya… Dia biasa ngasih sih beberapa gitu ya kan. Kalau di sini (tempat bekerja) kan tarifnya Rp 75 ribu,” jawab Latief.
“Kalau dia mah, ya..ya beberapa kali lipat lebih banyaklah. Pokoknya itu rahasia perusahaanlah. Ha..ha..,” imbuh bapak asal Bojong Gede itu terkekeh.
Royal Barbershop & Reflexology di Jakarta Selatan (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Royal Barbershop & Reflexology di Jakarta Selatan (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
Mencukur rambut Wapres JK dianggap capaian tertingginya sebagai tukang cukur. Tapi hal itu baru didapat setelah Latief mencercap banyak asam garam sebagai tukang cukur. Latief pernah bekerja di Jatinegara, Jembatan Merah, Pasar Minggu, Bekasi, Bogor hingga ke Sumatera Barat.
ADVERTISEMENT
“Di Senayan juga pernah, dan pada waktu itu langganan saya itu Menteri Pemuda dan Olahraga tahun 1993-1998, kabinet pembangunan IV Bapak Hayono Isman. Waktu jaman masih Pak Harto,” kenangnya.
Tukang cukur memontong rambut Jusuf Kalla. (Foto: Dok. Instagram @jusufkalla)
zoom-in-whitePerbesar
Tukang cukur memontong rambut Jusuf Kalla. (Foto: Dok. Instagram @jusufkalla)
Di usianya yang sudah senja, Latief masih rutin bekerja di tempatnya sekarang, meski sebenarnya dia ingin ‘pensiun’. Tapi masih ada 6 anak dan 10 cucu yang perlu dibantu kehidupannya.
“Ya pengennya sih istirahat ya, tapi berhubung kebutuhan masih ada anak juga yang masih belum bekerja, tapi sudah berkeluarga sih. Yang namanya manusia hidup itu kan ya masih ada kebutuhan lah. Hati kecil ini sih bilang, udah pengen selesai bekerja saja,” ucap Latief kalem.