news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mendagri Lapor Jokowi Soal e-KTP Tercecer

10 Desember 2018 16:41 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo dalam rilis pers, Puspen Kemendagri. (Foto: Foto: Dok. Puspen Kemendagri)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo dalam rilis pers, Puspen Kemendagri. (Foto: Foto: Dok. Puspen Kemendagri)
ADVERTISEMENT
Kasus penemuan e-KTP sekarung di Pondok Kopi, Jakarta Timur, serta jual beli online blangko e-KTP menjadi perhatian publik. Meski begitu, Mendagri Tjahjo Kumolo mengungkapkan tak ada atensi khusus dari Presiden Jokowi terkait kasus tersebut.
ADVERTISEMENT
"Enggak ada (atensi khusus). Saya juga lapor ke Presiden, Mensesneg, Seskab, tidak ada indikasi untuk mengganggu database, sistem clear," kata Tjahjo di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (10/12) usai menghadiri pelantikan Gubernur Riau dan Bengkulu.
Tjahjo menilai saat ini yang menjadi perhatian adalah pengungkapan motivasi pelaku pembuang dan penjual blangko e-KTP. Kemendagri telah melaporkan kasus ini ke Polri untuk mengusut tuntas kedua kasus tersebut.
Anak-anak Pondok Kopi, menunjukkan lokasi ditemukanya e-KTP di Jalan Karya Bhakti VI RT 3/ RW 11. (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak Pondok Kopi, menunjukkan lokasi ditemukanya e-KTP di Jalan Karya Bhakti VI RT 3/ RW 11. (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
Tjahjo optimistis kasus tersebut bisa terungkap secepatnya karena mendapatkan atensi dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
"Tinggal kita usut siapa yang melakukan ini, motivasinya apa, sengajakah, atau ada unsur politiskah," lanjut dia.
"Mudah-mudahan bisa diungkap kepolisian dengan cepat," ucap Tjahjo Kumolo.
Polisi mengamankan e-KTP yang tercecer di Duren Sawit. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Polisi mengamankan e-KTP yang tercecer di Duren Sawit. (Foto: Dok. Istimewa)
Tjahjo memaparkan e-KTP yang ditemukan dan yang dijual online itu layaknya uang palsu. Jadi, kata dia, masyarakat tak perlu khawatir karena blangko-blangko itu tak terkoneksi dengan server.
ADVERTISEMENT
"Tidak terkoneksi dengan data induk. Ini hanya jual blangko, orang beli blangko. Kalau itu ada kekhawatiran untuk dapat enggak ada, ini hanya oknum iseng, masalah apa, itu saja," jelasnya.
Selain itu, blangko-blangko tersebut juga merupakan blangko cetakan lama. Agar tak disalahgunakan, Tjahjo menegaskan pihaknya akan memotong blangko tersebut.
"Tapi apapunkan sudah saya perintahkan ini harus dipotong. Nah ini kok belum dipotong sudah disebar. Nyebarnya dekat rumah oknum, saya enggak berani mendahuluilah biar Kepolisian periksa dulu saja," ucap Tjahjo.
Tjahjo kemudian menjelaskan Kemendagri akan memberikan sanksi tegas jika ada oknum dari pihaknya yang terlibat. "Kalau sampai ini terbukti oleh Kepolisian, pecat," tuturnya.