Mendagri Tito Puji Bupati Banyuwangi: Data Bansos Transparan, Dibuka ke Rakyat

17 Mei 2020 18:36 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua APKASI, Bupati Banyuwangi Azwar Anas usai menemui Mendagri, di Kantor Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (6/3). Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua APKASI, Bupati Banyuwangi Azwar Anas usai menemui Mendagri, di Kantor Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (6/3). Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengapresiasi langkah Bupati Banyuwangi Azwar Anas dalam menentukan skema pembagian bantuan sosial (bansos).
ADVERTISEMENT
Menurut catatan Tito, Azwar melakukan validasi data warga Banyuwangi dengan mengarahkan seluruh kepala desa. Azwar membangun papan pengumuman berisi daftar nama, alamat warga KPM (Keluarga Penerima Manfaat) yang diurut berdasarkan jenis program bantuan sosial, mulai dari Program PKH, Bansos Tunai, Kartu Sembako, BLT Dana Desa, Bansos Pemda hingga Kartu Prakerja.
Papan pengumuman daftar penerima diurut berdasar nama desa yang dipasang di lapangan masjid, dengan tempat yang mudah diakses dan banyak dikunjungi warga Banyuwangi.
Abdullah Azwar Anas. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Sehingga, Kemendagri melihat warga leluasa mengecek kebenaran data sekaligus melaporkan diri jika terjadi data ganda penerima atau belum terdaftar.
“Saya sudah mendapat informasi tentang inovasi Bupati Anas. Saya puji beliau dengan terobosan ini karena bisa mensinkronkan berbagai skema bansos, mempercepat penyalurannya dan Insyaallah mayoritas tepat sasaran karena datanya dibuka transparan ke warga, dan masyarakat dapat mengkoreksi bila ditemukan masalah. Tanpa perlu gaduh di ruang publik dan tanpa konflik antar masyarakatnya. Salut!," ujar Tito.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, memimpin Rapat Kerja Percepatan Penyaluran dan Pengelolaan Dana Desa Tahun 2020 di Provinsi Jawa Barat. Foto: Dok. Humas Kemendagri
Tito menilai, inovasi ini efektif karena prinsip tata kelola yang baik diterapkan, yaitu transparansi, partisipasi masyarakat, fasilitasi Pemda dan akses masyarakat untuk mengoreksi langsung.
ADVERTISEMENT
"Saya mengharap gubernur, bupati, wali kota dan jajarannya hingga kepala desa dapat mencontoh terobosan kreatif seperti ini sesuai kondisi daerah masing-masing. Saya berharap para kepala daerah terus berinovasi," kata Tito.
"Krisis COVID-19 ini menjadi momentum ujian sebenarnya kualitas kepemimpinan para kepala daerah. Banyaknya masalah yang dihadapi dalam krisis ini memerlukan langkah-langkah yang sistematis dan presisi yang kuat bagi para kepala daerah," tutup Tito.
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.