9 November 2017, Dokter Ryan Helmi menembak istrinya, Dokter Letty Sultri, di Klinik Azzahra, Cawang, Jakarta Timur. Enam peluru bersarang di tubuh dr. Letty, melesat satu per satu dari revolver Colt Cobra. Pistol itu didapat Helmi dari grup jual beli senjata di Facebook.
Ya, pedagangan senjata di media sosial memang sedemikian berbahaya. Dampaknya tak main-main: menghilangkan nyawa. Di Indonesia yang membatasi ketat kepemilikan senjata api , memperdagangkannya harus mengantongi izin kepolisian. Namun, transaksi ilegal masih terus muncul. Sebetulnya, seberapa masif jual beli senjata di api medsos?
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814