Ilustrasi revolver

Menelusuri Jual Beli Senjata Api di Media Sosial (3)

26 Agustus 2021 15:17 WIB
·
waktu baca 5 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
9 November 2017, Dokter Ryan Helmi menembak istrinya, Dokter Letty Sultri, di Klinik Azzahra, Cawang, Jakarta Timur. Enam peluru bersarang di tubuh dr. Letty, melesat satu per satu dari revolver Colt Cobra. Pistol itu didapat Helmi dari grup jual beli senjata di Facebook.
Ya, pedagangan senjata di media sosial memang sedemikian berbahaya. Dampaknya tak main-main: menghilangkan nyawa. Di Indonesia yang membatasi ketat kepemilikan senjata api, memperdagangkannya harus mengantongi izin kepolisian. Namun, transaksi ilegal masih terus muncul. Sebetulnya, seberapa masif jual beli senjata di api medsos?
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten