Menelusuri Keberadaan Tersangka Pengeroyokan Ade Armando di Jatiwaringin

12 April 2022 19:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jumpa pers kasus pengeroyokan Ade Armando di Polda Metro Jaya, Selasa (12/4). Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jumpa pers kasus pengeroyokan Ade Armando di Polda Metro Jaya, Selasa (12/4). Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
Polda Metro Jaya telah menangkap 2 pelaku pengeroyokan Dosen Universitas Indonesia, Ade Armando. Diketahui, masih ada 4 pelaku yang masih buron, salah satunya bernama Dhia Ulhaq.
ADVERTISEMENT
Dari identitas yang diungkap, Dhia diketahui bertempat tinggal di kawasan Klender, Jakarta Timur. Namun, Ketua RT setempat, Supono mengatakan Dhia tidak tinggal di wilayahnya.
Supono mengungkapkan, ia tinggal bersama ibu serta 3 adiknya di kawasan belakang Universitas Islam As-Syafi’iyah, Jatiwaringin, Bekasi.
“Mereka itu sama bapaknya almarhum tempat tinggalnya di belakang [kampus] As-Syafi’iyah Jatiwaringin sekarang ini,” kata Supono saat ditemui di kediamannya, Selasa (12/4).
“Bapaknya, ibunya, anak-anaknya enggak tinggal di sini [Klender], semua di sana [Jatiwaringin],” tambahnya.
Terduga pelaku pengeroyokan Ade Armando. Foto: Dok. Istimewa
Berdasarkan informasi itu, kumparan mencoba menelusuri kediaman Dhia di kawasan belakang Universitas Islam As-Syafi’iyah, Jatiwaringin, Kota Bekasi.
Ketua RW 05, Khalis mengatakan polisi Senin malam sudah mendatangi wilayahnya. Di wilayah RW 05 terdapat 9 RT, salah satunya yang didatangi polisi pada saat itu, yakni RT 02.
ADVERTISEMENT
Namun, memang tidak ada nama Dhia Ulhaq yang menjadi warganya, baik di RT 02 maupun di wilayah RW 05.
“Saya kan barusan ke [Ketua] RT 02 tuh, dia bilang, 'saya semalam enggak tidur, itu ada intel-intel nyari nama itu,” kata Khalis saat ditemui di kediamannya, Selasa (12/4).
“Karena kan RT 02 tepat di belakang kampus [As-Syafi’iyah],” tambahnya.
Lebih lanjut, Khalis mengatakan jika memang benar Dhia bertempat tinggal di wilayahnya hanya sekadar singgah bukan menetap.
“Mudah-mudahan kalau benar dia itu paling hanya singgah sebentar, kan bisa juga. Kalau ngontrak biasanya saya sudah persen [ke yang punya kontrakan] untuk di data,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan telah memberikan ultimatum kepada empat pelaku lainnya yakni bernama Dhia Ulhaq, Ade Purnama, Abdul Latif, dan Abdul Manaf untuk segera menyerahkan diri.
ADVERTISEMENT
"Kepada 4 orang yang saat ini dalam proses pengejaran Kita imbau agar kooperatif, tidak mempersulit dalam proses penegakan hukum yang dilakukan penyidik, sehingga kasus ini bisa kita tuntaskan dengan baik," kata Zulpan kepada wartawan, Selasa (12/4).
Polisi membawa Ade Armando yang terluka saat demo 11 April di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (11/4). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Ade Armando dikeroyok sekelompok massa aksi non-mahasiswa saat demo 11 April 2022 di depan Gedung DPR RI. Akibatnya dia mengalami sejumlah luka di bagian kepalanya.
Saat ini 2 pelaku pengeroyokan Ade telah diamankan pihak kepolisian. Mereka bernama Muhammad Bagja dan Komar. Bagja diamankan di kawasan Jakarta Selatan dan Komar di Jonggol, Kabupaten Bogor.
Hingga saat ini belum diketahui motif pengeroyokan itu. Pihak kepolisian masih terus melakukan pendalaman.
****
kumparan bagi-bagi starter pack kuliah senilai total Rp 30 juta untuk peserta SNMPTN 2022. Lolos atau nggak, kamu bisa tetap ikutan, lho! Intip mekanismenya di LINK ini.
ADVERTISEMENT