Menengok Jalan Lingkar Kota Wonogiri, Dulu Ganjar Pranowo Sidak dan Marah Besar

26 Oktober 2021 17:08 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala DPU Wonogiri, Prihadi Ariyanto (kanan). Foto: Diskominfo Jateng
zoom-in-whitePerbesar
Kepala DPU Wonogiri, Prihadi Ariyanto (kanan). Foto: Diskominfo Jateng
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pernah marah mengetahui pembangunan Jalan Lingkar Kota (JLK) Wonogiri tidak beres pada 2015.
ADVERTISEMENT
Kemarahan Ganjar tersulut karena konstruksi ruas jalan beton tidak dilengkapi kerangka sepatu besi. Karena itu, ia memerintahkan sebagian ruas jalan yang telah dicor, dibongkar. Kejadian itu berlangsung di Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri.
"Iki maksudku duwite rakyat mas, ngene iki sing marake aku ngamuk ya ngene iki (ini uangnya rakyat mas. Ini yang menyebabkan saya marah)," ujar Ganjar kala itu, Sabtu 17 Oktober 2015.
Setelah kejadian itu, pengawasan pembangunan diperketat. Hingga akhirnya, ruas sepanjang 15,594 kilometer itu rampung dalam enam tahun.
Pemkab Wonogiri yang memiliki ruas jalan tersebut mengaku lebih ketat mengawasi. Sebab, selain menggunakan anggaran dari APBD Wonogiri ditambah Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU), pembiayaan pembangunan JLK juga berasal dari Bantuan Keuangan Provinsi Jateng.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Wonogiri Prihadi Ariyanto mengatakan, dari total anggaran untuk JLK Wonogiri sebesar Rp 116 miliar, lebih kurang 78 persen berasal dari Bankeu Provinsi, sebesar Rp 68 miliar. Adapun, durasi pengerjaannya memakan waktu sembilan tahun, dari 2010 hingga 2019.
"Setelah ada checking dari Pak Ganjar (enam tahun lalu), kita selaku yang punya kegiatan JLK terus meningkatkan sumber daya manusia dalam pengawasan. Kami perketat pengawasannya," ujar Prihadi, Sabtu (23/10).
Meskipun telah rampung, Prihadi menyebut pemanfaatan secara maksimal jalur ini masih menunggu beberapa kelengkapan dirampungkan. Di antaranya, pemasangan rambu, marka dan sebagainya. Namun, saat ini masyarakat sekitar telah memanfaatkannya sebagai jalur antar kecamatan dan desa.
"Ini termasuk jalan kabupaten. Ke depan harapannya bisa mengurangi kepadatan dalam kota. Di rencanakan jalur ini mungkin bisa dilalui untuk kendaraan berat," imbuhnya.
ADVERTISEMENT

Katrol Ekonomi Warga

Warga Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Sugeng Mulyono, mengaku menjadi saksi saat enam tahun silam Ganjar melakukan inspeksi di JLK Wonogiri. Kini, ia merasakan betul manfaat dari ruas jalan tersebut.
"Kami merasakan sendiri (melihat) dulu jalan ini dikomplain Pak Ganjar. Sempat marah karena konstruksi besi kurang memadai. Tapi kini imbasnya dirasakan masyarakat, perekonomian warga sangat naik," tuturnya.
Warga Singodutan, Sugeng Mulyono. Foto: Diskominfo Jateng
Ia menyebut, sejak jalan tersebut dibangun perekonomian di kampungnya berderak. Ia sebagai pedagang pun merasakan imbas positif.
"Ini dirasakan betul. Harga tanah melambung, banyak rumah kontrakan. Adanya JLK ini, tempatnya jadi strategis digunakan usaha," sebut Sugeng.
Kades Singodutan, Karsanto. Foto: Diskominfo Jateng
Hal itu diamini oleh Kades Singodutan Karsanto. Menurutnya, imbas dari hadirnya JLK Wonogiri sangat positif. Selain mengatrol harga tanah dan menggerakkan perekonomian, jalur tersebut pun memudahkan akses warganya menuju desa lain.
ADVERTISEMENT
"Sebelum ada JLK, warga sini kalau mau ke (desa) Pare memutar arah, waktunya agak lama. Dengan ini ya cepat sekali. Warga Pare kalau mau ke Pasar Kricak juga terbantu. Untuk jualan hasil bumi pun lancar," pungkas Karsanto.
***
Jangan lewatkan informasi seputar Festival UMKM 2021 kumparan dengan mengakses laman festivalumkm.com. Di sini kamu bisa mengakses informasi terkait rangkaian kemeriahan Festival UMKM 2021 kumparan, yang tentunya berguna bagi para calon dan pelaku UMKM.