Menengok Kesibukan Pegawai Dapur di Arafah: Masak Makanan Pakai Kayu Bakar
ADVERTISEMENT
Jam menunjukkan pukul 12.30 Waktu Arab Saudi (WAS) atau 03.30 WIB di Arafah. Terlihat ada dua orang pegawai sibuk memecah ribuan telur yang dikumpulkan dalam bejana besar.
ADVERTISEMENT
Pegawai lain, Sopian, gesit memotong kecil-kecil tomat untuk menu sayur.
"Ini tomat dari Thaif. Daerah di sana subur, ada kebun kangkung, bayam. Ada sawah, hujan dan udaranya dingin," kata Sopian.
Juru masak asal Pandeglang, Banten, itu bersama 6 orang lain yang semuanya warga Indonesia, sedang sibuk membuat masakan untuk jemaah untuk pagi nanti. Menu yang diminta adalah orak-arik telur dan daging, serta balado telur.
"Masak untuk 2.300 orang per maktab (area penempatan tenda), tiap maktab ada dapurnya," ucap Sopian.
Hal yang menarik, masakan termasuk nasi, dimasak menggunakan kayu bakar. Tak seperti layanan katering lain yang dimasak menggunakan gas.
"Dari dulu di Arafah pakai kayu bakar karena cuma untuk 2 hari saja. Kalau di Mina pakai gas," kata juru masak yang sudah 23 tahun bekerja di Saudi itu.
Tantangan masak makanan menggunakan kayu bakar adalah hawa yang panas. Terlebih, pada siang hari, cuaca di Saudi sangat terik.
ADVERTISEMENT
Sedangkan ukuran dapur kecil sehingga pekerjaan dilakukan di luar, kecuali memasak.
"Dapur di sini terbuka. Di Mina alhamdulillah pakai gas dan ada AC di ruangannya," kata pekerja berusia 41 tahun itu.
Jemaah haji Indonesia malam ini sedang berada di Arafah untuk menanti wukuf pada Jumat (8/7) siang. Dari Arafah jemaah akan ke Muzdalifah dan Mina.