Menepis Isu Reshuffle Kabinet Jokowi di Tengah Pandemi

24 Agustus 2020 8:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat terbatas perdana Presiden Joko Widodo bersama menteri kabinet Indonesia Maju menggunakan pembatas dari kaca akrilik di Istana Negara, Jakarta, Senin (3/8).  Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris
zoom-in-whitePerbesar
Rapat terbatas perdana Presiden Joko Widodo bersama menteri kabinet Indonesia Maju menggunakan pembatas dari kaca akrilik di Istana Negara, Jakarta, Senin (3/8). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris
ADVERTISEMENT
Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin belum ada setahun, tapi sudah diterpa isu perombakan kabinet atau reshuffle. Apalagi, di tengah pandemi COVID-19 banyak sorotan pada kinerja para menteri Jokowi.
ADVERTISEMENT

Awalnya Ancaman Reshuffle

Isu reshuffle semakin menguat dengan kemarahan Presiden Jokowi saat rapat terbatas (ratas) tanggal 18 Juni 2020 lalu. Awalnya ratas itu bersifat tertutup, namun Setneg akhirnya menguploadnya tanggal 28 Juni.
Jokowi heran dengan kinerja para pembantunya yang masih bekerja biasa-biasa saja dalam situasi kritis pandemi COVID-19.
"Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya," ucap Jokowi dengan nada tinggi di depan para menteri.
Indonesia Police Watch (IPW) mengungkapkan Presiden Jokowi bakal melakukan reshuffle kabinet usai pergantian Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Neta bahkan merinci bakal ada 11 anggota kabinet yang akan dirotasi, dan 18 menteri akan kena perombakan.
ADVERTISEMENT
Nama-nama menteri yang disebut IPW akan kena reshuffle antara lain Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menkum HAM Yasonna Laoly, Menpora Zainudin Amali, Mendikbud Nadiem Makarim, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, Menaker Ida Fauziyah, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, dan Mensos Juliari P Batubara.
Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Ma'ruf Amin berfoto bersama jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju yang baru dilantik di Istana Merdeka, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Lalu ada Menkominfo Johnny G Plate, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Agama Fachrul Razi dan Kepala Bulog Budi Waseso.
"Rotasi dan pergantian kabinet sepertinya akan dilakukan Presiden Jokowi setelah pergantian Panglima TNI," kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane dalam keterangannya.
Merespons hal itu, Mensesneg Pratikno membantah. Bahkan, dia mengaku terkejut mendengar isu akan ada reshuffle 18 menteri tersebut.
ADVERTISEMENT
"Jadi kita semua terkejut dengan rilis yang mengatakan ada 18 menteri yang akan di-reshuffle. Itu tidak benar, karena hari-hari ini kita konsentrasi luar biasa untuk menghadapi krisis kesehatan dan krisis perekonomian," kata Pratikno dalam keterangan yang diterima kumparan, Sabtu (22/8).
Fajroel Rahman di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan

Jubir Jokowi Menepis

Pernyataan Mensesneg Pratikno itu dikuatkan oleh Juru Bicara Jokowi Fadjroel Rachman. Fadjroel menekankan tidak ada rencana presiden untuk merombak atau reshuffle kabinet.
Fadjroel menyebut yang diperlukan Indonesia saat ini adalah bekerja cepat, bekerja keras dan bekerja inovatif. Presiden Jokowi, kata Fadjroel, selalu menekankan kecepatan dan inovasi kerja pemerintah dari pusat hingga daerah, serta kolaborasi seluruh komponen bangsa agar bisa segera keluar dari krisis kesehatan dan krisis perekonomian.
ADVERTISEMENT
"Semua jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju sekarang hanya fokus bekerja keras menangani pandemi COVID-19 serta pemulihan dan transformasi ekonomi nasional. Sebab itu, tidak ada rencana reshuffle kabinet," kata Fadjroel dalam siaran pers di Jakarta, dilansir Antara, Minggu (23/8).