Mengapa Jokowi Ingin Buka Sekolah Meski Siswa Belum Divaksin Corona?

25 Februari 2021 15:06 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang siswa SD dengan masker di wajahnya berjalan meninggalkan sekolah usai melakukan pendaftaran ulang pada hari pertama sekolah di Jayapura, Papua. Foto: Gusti Tanati/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Seorang siswa SD dengan masker di wajahnya berjalan meninggalkan sekolah usai melakukan pendaftaran ulang pada hari pertama sekolah di Jayapura, Papua. Foto: Gusti Tanati/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pemerintah bakal membuka seluruh sekolah dan kampus pada Juli 2021. Namun sejumlah pertanyaan dan kekhawatiran masih muncul di benak banyak orang.
ADVERTISEMENT
Alasan utama pemerintah buka pada Juli adalah selesainya vaksinasi corona untuk guru di seluruh Indonesia. Jumlahnya sekitar 5,7 juta orang, ditargetkan Juni selesai.
Pertanyaan yang muncul adalah, kalau guru sudah divaksin tapi siswanya belum bagaimana? Bukankah potensi penularan tetap ada?
"Ini dilakukan karena guru berisiko lebih tinggi daripada anak-anak. Dan vaksinnya juga terbatas jumlahnya. Setelah semua divaksin sekolah diharap membuka pembelajaran tatap muka dengan prokes yang ketat," kata Dirjen PAUD dan Dikdasmen Kemendikbud, Jumeri, kepada kumparan, Kamis (25/2).
Memang, sejauh ini belum ada vaksin corona di dunia yang sudah lolos uji klinis untuk bisa digunakan anak-anak. Beberapa kandidat sampai saat ini masih dalam proses uji klinis.
Presiden Jokowi meninjau proses vaksinasi para guru dan lansia di SMA Negeri 70 Bulungan , Jakarta Selatan, Rabu (24/2). Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden
Jumeri mengatakan, pilihan ini juga diambil hati-hati. Orang tua juga boleh tidak mengizinkan anaknya ke sekolah apabila masih khawatir. Protokol kesehatan pun harus dijaga ketat. Dari sosialisasi dan penyuluhan ke siswa untuk disiplin pun diperkuat.
ADVERTISEMENT
Jumeri mengungkap, saat ini banyak anak-anak dan orang tua yang sudah mulai 'lelah' dengan Pembelajaran Jarak Jauh'. Jadi, sekolah dibuka meski ia akui ada risikonya.
"Kita juga takut anak-anak kita kehilangan kesempatan belajar yang baik. Karena belajar di sekolah lebih baik," tutur dia.
Terkait protokol lengkap pembukaan sekolah bisa dicek di artikel di bawah ini: