Mengingat Kembali Gempa Besar di Pacitan pada 1937

28 Juli 2021 8:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi seismograf gempa bumi. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seismograf gempa bumi. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Gempa berkekuatan 5,2 magnitudo menggetarkan Pacitan, Jatim, pada Selasa (27/7) malam. BMKG mencatat gempa itu terjadi pukul 23.21 WIB.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan lokasi gempa Pacitan berdekatan dengan sumber gempa besar yang pernah mengguncang dan merusak Pulau Jawa pada 27 September 1937.
Sekadar mengingat kembali, gempa pada September 1937 itu berkekuatan 6,8 magnitudo. Dampak gempa ini tercatat merobohkan 2.200 rumah serta banyak orang yang meninggal dunia.
Saat itu gempa dirasakan di Yogyakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah, bahkan hingga ke Pulau Lombok.
"Lokasi sumber gempa Pacitan tadi malam sangat menarik karena berdekatan dengan sumber gempa besar yang mengguncang dan merusak Pulau Jawa pada 27 September 1937,"kata Daryono dalam keterangan tertulis, Rabu (28/7).
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono Foto: Utomo Priyambodo/kumparan
"Tercatat dalam katalog sejarah gempa Jawa, pada 1937 terjadi gempa besar dengan dampak kerusakan mencapai skala intensitas VII-IX di Yogyakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah hingga menyebabkan 2.200 rumah roboh dan beberapa orang meninggal. Episenter gempa ini terletak di laut pada jarak sekitar 113 km arah Barat Daya Kota Pacitan dengan guncangan terjauh dirasakan hingga Pulau Lombok," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Kembali ke soal gempa di Pacitan yang terjadi pada Selasa (27/7) malam, gempa ini memiliki kedalaman menengah dan terjadi akibat adanya deformasi batuan pada slab Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di selatan Jawa, tepatnya di zona transisi antara zona sumber gempa megathrust dan zona Benioff dengan mekanisme sumber menunjukkan pergerakan naik (thrust fault).
"Guncangan gempa dirasakan paling kuat dirasakan di Pacitan mencapai skala intensitas III-IV MMI. Di Nganjuk, Karangkates, Blitar, Trenggalek, dan Tulungagung guncangan dirasakan dalam skala intensitas III MMI di mana guncangan dirasakan seperti ada truk berlalu," kata Daryono.
"Sedangkan di Kepanjen, Kendal, Madiun, dan Gunung Kidul guncangan dalam skala intensitas II MMI yang dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang," sambungnya.
ADVERTISEMENT