Mengingat Ucapan Petinggi KAMI yang Bilang Tak Akan Jadi Parpol

8 November 2020 9:16 WIB
Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia. Foto: Youtube/Realita TV
zoom-in-whitePerbesar
Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia. Foto: Youtube/Realita TV
ADVERTISEMENT
Sejumlah deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) akan kembali membangkitkan Partai Masyumi yang sudah dibubarkan pada era kepemimpinan Presiden ke-1 RI, Sukarno.
ADVERTISEMENT
Partai Masyumi akan memiliki tagline 'Masyumi Reborn' sehingga bisa kembali dideklarasikan sebagai partai politik.
"Namanya adalah mendeklarasikan kembali aktifnya partai politik Islam Indonesia, Masyumi. Masyumi Reborn itu tagline," ujar Ketua Komite Eksekutif KAMI, Ahmad Yani, Sabtu (7/11).
Deklarasi Partai Masyumi Reborn kemarin bahkan dihadiri oleh sejumlah tokoh KAMI, seperti Abdullah Hehamahua, Bachtiar Chamsyah, Cholil Ridwan hingga Fuad Amsyari. Termasuk juga Amien Rais yang baru-baru ini mendeklarasikan partai baru bernama Partai Ummat.
Amien Rais umumkan Partai Ummat. Foto: Youtube
Amien Rais bahkan bersedia bergabung dengan Partai Masyumi apabila nanti menjadi partai besar. Jika bergabung, maka ia tak segan-segan membubarkan Partai Ummat yang dibangunnya.
"Jadi kalau nanti misalnya Masyumi lebih besar, Partai Ummat saya bubarkan, ikut Masyumi. Tapi kalau Partai Ummat lebih besar please join us," ungkap Amien.
ADVERTISEMENT

Namun, akankah para tokoh-tokoh KAMI ini benar-benar berlabuh ke Masyumi Reborn?

Mari ingat kembali pernyataan-pernyataan Din Syamsuddin, Gatot Nurmantyo, hingga Ahmad Yani selaku petinggi yang menegaskan KAMI tak akan menjadi partai politik. Sekalipun mereka disebut sengaja membentuk KAMI sebagai kendaraan politik menjadi presiden oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Presidium KAMI, Din Syamsuddin, menegaskan KAMI tak akan berubah menjadi parpol dan tetap menjadi gerakan moral.
"Sebagai gerakan moral melakukan politik moral yaitu orientasi politik yang berbasis nilai-nilai moral inilah politik tertinggi high politic politik adi luhung yang dalam bahasa agama islam gerakan moral kami amar maruf nai munkar," ujar Din, Jumat (30/10).
"Menegakkan kebenaran mencegah kebatilan kemunkaran dan ini pulalah yang dicita-citakan KAMI," tambahnya.
Din Syamsuddin (tengah) pada deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia. Foto: Youtube/Realita TV
Tudingan KAMI akan menjadi parpol pun tidak datang satu dua kali. Namun, Ahmad Yani mengungkapkan gerakan politik moral KAMI tidak pernah diniatkan untuk mengikuti Pemilu 2024. Ia menjelaskan, KAMI dibentuk sebagai bentuk kekecewaan atas buruknya penyelenggaraan negara, terkhusus dalam masa pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Apalagi, menjadi kendaraan politik bagi salah satu deklarator mereka, Gatot Nurmantyo, untuk Pilpres 2024.
"Ini adalah murni gerakan politik moral, kemarin itu kan manifestasi gerakan politik moral. Politik yang bersifat moral. Kami ini tidak ingin terlibat dalam proses guling menggulingkan orang, atau untuk 2024, enggak ada ke arah sana," papar eks Politikus PPP itu.
Gatot Nurmantyo di acara deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Foto: Youtube/Realita TV
"Kita mengingatkan kondisi sekarang ini jangan bicara 2024 dulu deh. Bagaimana pemerintah menangani serius COVID-19 tetapi kita urutan nomor tiga dari bawah dari ratusan negara yang mengalami pandemi COVID-19 ini. Itu kan data. Kalau kita serius kan enggak mungkin. Bercanda dengan kematian, bercanda dengan maut," imbuhnya.
Sementara itu, Gatot Nurmantyo yang kerap dikaitkan dengan Pilpres 2024 menegaskan KAMI bukanlah kendaraan politiknya. "Saya tak mau terlibat jika KAMI menjadi partai politik. Pastinya saya tidak akan ada di sana (parpol)," tutup Gatot.
ADVERTISEMENT
Akan seperti apa Masyumi Reborn yang juga diisi oleh tokoh-tokoh KAMI ini? Kita tunggu sepak terjangnya.