Menguak Identitas Kerangka Manusia dalam Septic Tank di Bantul

24 Desember 2019 7:13 WIB
comment
18
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi ditemukannya kerangka manusia di Karangjati RT 07 Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi ditemukannya kerangka manusia di Karangjati RT 07 Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Penemuan tulang belulang manusia yang terpendam di dalam septic tank rumah warga di Karangjati, Bantul, DIY, masih terus diselidiki. Warga menduga kerangka yang sudah hancur lima tahun lalu itu adalah jasad Ayu Selisa (AS), menantu pemilik rumah bernama Maluyo (62).
ADVERTISEMENT
Temuan kerangka manusia ini berawal saat warga hendak memperbaiki septic tank yang sudah lama tidak dipakai, Minggu (22/12), sekitar pukul 16.30 WIB. Geger adanya kerangka, warga langsung memanggil polisi dan kerangka tersebut langsung dibawa dan diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Yogyakarta.
Lokasi ditemukannya kerangka manusia di Karangjati RT 07 Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Ketua RT 07 Karangjati, Suparno (50), mengatakan, septic tank itu terletak di bagian belakang rumah Maluyo dan ditumbuhi pohon bambu. Rumah tersebut dihuni oleh Maluyo, istri dan putranya bernama Edi Susanto. Edi telah meninggal dunia sekitar 1,5 bulan lalu karena bunuh diri.
Sebelum bunuh diri, Edi meninggalkan sebuah surat wasiat. Menurut Suparno, surat itu berisi keinginan Edi untuk 'menyusul' nenek dan istrinya, Ayu Selisa. Berbekal dari sinilah warga mencurigai kerangka tersebut adalah jasad Ayu.
ADVERTISEMENT
“Wasiat isinya intinya pokoknya 'Pak, Mak, aku arep nyusul mbok tua (saya mau nyusul nenek) sama istri saya'. Nah, itu kan jadi kecurigaan [kata-kata] nyusul istri saya itu,” kata Suparno saat ditemui, Senin (23/12).
Lokasi ditemukannya kerangka manusia di Karangjati RT 07 Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Kecurigaan itu semakin menguat saat Edi mengaku sudah bercerai dengan Ayu sejak 2009. Tepat di tahun itu, Ayu menghilang dan dicari-cari ibunya. Warga mengira Ayu berada di rumah ibunya di Kota Yogyakarta, namun ternyata Ayu tak ada di kota tersebut.
“Warga enggak tahu [AS hilang]. Tahunya, ya, di tempat orang tuanya [di Kota Yogyakarta]," ucap Suparno.
“Ibunya sempat mencari AS. Enggak ada yang hilang warga saya, cuma itu (AS), tapi tahunya [dari Edi) cerai saja. Itu sekitar 3 tahun (2006-2009) di situ [rumah Edi]. Sudah lama enggak pernah kelihatan. Edi bilangnya cerai,” lanjut Suparno.
ADVERTISEMENT
Edi bahkan terlihat linglung setelah mengaku bercerai dengan Ayu. Suparno menduga Edi depresi.
“Mas Edi setelah cerai memang kaya depresi gitu. Mungkin ada pikiran yang terlalu berat. Edi tidak [punya] pekerjaan tetap, kadang [kerja jadi kuli] bangunan, kadang cuma di rumah. Pernah kerja di pabrik,” ucap Suparno.
Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Riko Sanjaya, menuturkan, pihaknya terus mendalami kasus ini dengan memeriksa para saksi. Salah satu diantaranya adalah memeriksa Maluyo yang diyakini mengetahui seluk-beluk kasus ini.
"Pemeriksaan yang dilakukan oleh teman-teman Polsek Kasihan," tuturnya.
Meski begitu, hingga kini, polisi belum berani menyimpulkan kerangka manusia tersebut adalah Ayu. Sebab, hasil identifikasi kerangka manusia oleh RS Bhayangkara belum keluar.
ADVERTISEMENT
Riko mengakui pihaknya berusaha mendalami keterkaitan antara kerangka manusia tersebut dengan hilangnya Ayu. Laporan hilangnya Ayu sudah masuk ke ke Polresta Yogyakarta.
Lokasi septictank tempat ditemukannya kerangka manusia di Bantul. Foto: Dok. Istimewa
"Ayu Selisa dilaporkan hilang sejak 2009. Ayu Selisa adalah menantu dari Waluyo atau istri dari Edi Susanto. Edi Susanto sendiri meninggal gantung diri bulan lalu. Kami harapkan pemeriksaan kepada saudara Waluyo bisa memberi petunjuk," tambahnya.
Seingat tetangga sekitar, kerangka manusia tersebut memiliki ciri-ciri identik dengan Ayu. Keluarga sebelumnya sempat bermimpi Ayu masih berada di lingkungan rumah Edi.
“Ibunya AS itu pernah mimpi pada tujuh harian Edi (Edi meninggal 50 hari lalu), bahwa anaknya masih di daerah situ (sekitar rumah belakang). Mimpi beberapa kali di situ,” kata Suparno.
ADVERTISEMENT
“Warga enggak tahu (AS hilang). Tahunya ya itu di tempat orang tuanya (di Kota Yogyakarta),” kata Suparno.