Mengusut Aktor di Balik Penyerangan Terhadap Warga di Solo

10 Agustus 2020 8:30 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengeroyokan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengeroyokan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
Kota Solo, Jawa Tengah menjadi sorotan. Pasalnya, sebuah video yang memperlihatkan aksi penyerangan sekelompok orang terhadap rumah warga viral di media sosial. Video penyerangan tersebut diunggah di akun twitter @Lady_Zeebo.
ADVERTISEMENT
Dalam video tersebut, tampak sejumlah orang berteriak-teriak. Beberapa saat kemudian melintas pengendara motor yang dipukul massa hingga terjatuh. Hal itu membuat warga di lokasi panik.
Dari informasi yang diterima kumparan, insiden tersebut terjadi di Jalan Cempaka, Pasar Kliwon, Solo.
Polisi Selidiki Insiden Penyerangan Warga Solo
Polres Surakarta masih menyelidiki insiden penyerangan warga di Jalan Cempaka, Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (8/8) malam. Berdasarkan informasi yang dihimpun, penyerangan tersebut diduga karena perbedaan aliran kepercayaan.
Saat ini Polisi ini masih mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi. Belum ada penetapan tersangka atas insiden tersebut.
"Betul (karena perbedaan aliran kepercayaan)," kata Kapolres Surakarta Kombes Pol Andi Rifai saat dikonfirmasi, Minggu (9/8).
Ada 3 Korban Luka dalam Insiden Penyerangan
ADVERTISEMENT
Akibat insiden penyerangan itu ada 3 orang terluka. Dari informasi yang dihimpun, korban jiwa terdapat 3 orang yakni berinisial UA (54), HU (51), dan HA (57).
Kapolres Surakarta, Kombes Pol Andi Rifai, mengatakan korban jiwa mengalami luka di sekujur tubuh karena dipukul anggota ormas.
Ilustrasi Pengeroyokan Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
“Korban luka karena kena pukul dan lemparan,” kata Rifai kepada kumparan, Minggu (9/8).
GP Ansor Minta Polisi Usut Aksi Penyerangan Terhadap Warga
Buntut dari insiden itu, Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) mendatangi Polres Surakarta mendesak Polisi agar segera mengusut kasus penyerangan itu.
Sebanyak 30-an anggota Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Solo mendatangi Mapolresta Surakarta, Minggu (09/08/20).
Ketua PC GP Ansor, Arif Syarifudin mengatakan, tuntutan mereka ada dua, pertama yakni mengutuk keras dan mengecam aksi penyerangan dan anarkisme serta main hakim sendiri dan kedua mendukung aparat kepolisian untuk mengusut tuntas oknum-oknum pelaku penyerangan.
ADVERTISEMENT
"Aksi anarkisme dan main hakim sendiri tidak dibenarkan karena negara kita itu negara hukum. Untuk itu, kami mendukung langkah-langkah kepolisian untuk mengambil tindakan hukum dan segera menangkap para oknum tersebut," kata Arif seusai bertemu Kapolresta Surakarta.