Menhan Prabowo Habiskan Rp 693 T dalam 5 Tahun, Ini Alutsista yang Dibelinya

Prajurit Satgas Yonif 116/Garda Samudera saat mengikuti upacara pemberangkatan ke Papua, di Pangkalan Udara Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Selasa (12/12/2023). Foto: Chaideer Mahyuddin/AFP

Debat ketiga pilpres 2024 akan berlangsung pada Minggu (7/1). Para calon presiden akan adu gagasan mengenai pertahanan, keamanan, geopolitik, dan hubungan internasional.

Prabowo Subianto pun dinilai diuntungkan dengan tema tersebut lantaran menjabat sebagai menteri pertahanan 2019-2024. Tentu eks prajurit Kopassus itu punya banyak data mengenai tema debat tersebut.

Meski begitu, Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani mengungkapkan Prabowo tak merasa di atas angin. Sebab isu pertahanan merupakan isu yang cukup sensitif dan perlu perhatian dari seluruh bangsa Indonesia. Ia juga memastikan Prabowo akan menggunakan bahasa yang mudah dipahami.

"Akan menggunakan bahasa sederhana, akan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh rakyat. Supaya rakyat bisa memahami dengan gampang," Wakil Ketua TKN, Ahmad Muzani, kepada wartawan usai melayat di rumah duka Rizal Ramli di Jalan Bangka IX, Jakarta Selatan, Rabu (3/1).

Lantas, seperti apa gambaran Kemenhan saat dipimpin Prabowo?

Anggaran Kemhan menempati posisi kedua tertinggi dibandingkan dengan lembaga kementerian lainnya. Berdasarkan laporan anggaran kementerian dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024, Kemenhan mendapatkan anggaran senilai Rp 133,44 triliun.

Posisi pertama ditempati Kementerian PUPR dengan anggaran mencapai Rp 146,98 triliun. Sementara di urutan ketiga ada Kemendikbudristek dengan anggaran Rp 99,7 triliun.

Jika dilihat berdasarkan data historis, anggaran Kemhan dari tahun ke tahun terus naik. Bahkan pada 2022, anggaran Kemhan mencapai Rp 150,3 triliun dan tercatat jadi yang tertinggi.

Apabila dihitung sejak 2015, Kemhan di bawah Prabowo telah menghabiskan anggaran Rp 693 triliun.

Lalu, apa saja yang dibeli Prabowo?

Berdasarkan catatan kumparan, Kemhan membeli sejumlam kapal selam hingga jet tempur yang berasal dari Amerika Serikat, Prancis, hingga Uni Emirat Arab (UEA).

Namun, ada beberapa alutsista seperti Kapal Selam Changbogo dari Korea Selatan serta 12 Jet Tempur Mirage 2000-5 dari Qatar yang mengalami penundaan pembelian.

Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan batalnya pembelian pesawat itu karena keterbatasan kapasitas anggaran.

"Keterbatasan kapasitas fiskal kita, untuk mengisi kekosongan sementara menunggu Rafale Dassault yang sudah dipesan maka dilakukan retrofit terhadap pesawat2 F16, Sukhoi kita," kata Dahnil kepada kumparan, Kamis (4/1).