Menhub: 4 Orang Meninggal Tiap Jam karena Kecelakaan Lalu Lintas

20 April 2021 11:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kecelakaan motor Foto: Muhammad Faisal/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kecelakaan motor Foto: Muhammad Faisal/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyayangkan masih tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Terutama kecelakaan moda transportasi darat, yang berujung pada korban jiwa.
ADVERTISEMENT
Setidaknya, Menurut Budi Karya, berdasarkan data Polri pada tahun 2019, kecelakaan yang melibatkan moda transportasi darat telah menyebabkan 3 sampai 4 kematian rata-rata tiap jamnya.
"Ini memang harus kita amati secara saksama karena ada 29 ribu kecelakaan fatal yang mengakibatkan meninggal dunia. Berarti 3-4 orang meninggal setiap jam akibat kecelakaan lalu-lintas," jelas Budi dalam webinar Sinergi Pemerintah dan Operator Mewujudkan Angkutan Jalan yang Berkeselamatan, Selasa (20/4).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/1). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
Bila dirinci berdasarkan data tahun 2018, kecelakaan melibatkan kendaraan bermotor cukup dominan jumlahnya, yakni mencapai 72 persen. Selanjutnya, untuk kecelakaan mobil sebesar 15 persen, truk 8 persen, serta bus sebanyak 2 persen.
Pada tahun 2019, jumlah kecelakaan truk meningkat jadi 11 persen. Sementara kecelakaan mobil turun menjadi 11 persen serta 1 persennya adalah kecelakaan bus.
ADVERTISEMENT
Menurut Budi Karya, tingginya kecelakaan yang menyebabkan kendaraan umum disinyalir oleh berbagai faktor. Namun, faktor kuat penyebabnya terutama yakni kegagalan pengemudi mengendalikan kendaraan hingga kelalaian operator dalam memastikan keamanan armada.
Kecelakaan di Tol dalam kota Semanggi arah ke Cawang. Foto: Twitter/@TMCPoldaMetro
Atas dasar itu, ia mengingatkan para operator agar mampu menjamin keselamatan penumpang. Bahkan dalam keadaan tertekan karena COVID-19 sekalipun, keselamatan ini menurutnya tetap harus diutamakan.
"Tentu operator secara ekonomi tertekan, namun bagaimana dalam keadaan itu keselamatan tetap dijalankan. Kita ingin membangkitkan angkutan logistik lebih bagus, angkutan orang lebih nyaman," pungkas Budi Karya.