Menhub saat Dianugerahi HC UGM: Infrastuktur Transportasi Tak Lagi Jawa Sentris

23 Mei 2022 13:46 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa (HC) bidang transportasi oleh almamaternya yaitu Universitas Gadjah Mada (UGM), Senin (23/5/2022). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa (HC) bidang transportasi oleh almamaternya yaitu Universitas Gadjah Mada (UGM), Senin (23/5/2022). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa (HC) bidang transportasi oleh almamaternya yaitu Universitas Gadjah Mada (UGM). Budi Karya dinilai telah memberikan banyak sumbangsih dan terobosan di bidang transportasi nasional.
ADVERTISEMENT
Dalam pidatonya, Budi Karya mengatakan saat ini pembangunan infrastruktur transportasi masih menjadi fokus. Infrastruktur tersebut penting untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi serta disparitas pendapatan dan harga.
"Transportasi merajut nusantara adalah sistem transportasi yang menjamin konektivitas antar wilayah di kepulauan Nusantara. Membangun infrastruktur transportasi bukan saja membangun bandara, pelabuhan, stasiun dan rel, serta terminal atau sekadar mengadakan pesawat, bus, kapal, dan kereta api, namun juga membangun sistem keselamatan, keamanan, dan pelayanan yang akhirnya akan menciptakan harapan dan peradaban baru," kata Budi Karya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa (HC) bidang transportasi oleh almamaternya yaitu Universitas Gadjah Mada (UGM), Senin (23/5/2022). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Budi menjelaskan berdasarkan hasil penilaian dari Bank Dunia dan The Global Economy tahun 2021, kualitas infrastruktur transportasi Indonesia mengalami tren kenaikan sejak 2014 secara konsisten.
Dia menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur transportasi itu haruslah memenuhi aspek berkeadilan, berkelanjutan, keberagaman, dan kerakyatan. Hal itu sesuai dengan nilai-nilai UGM.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur transportasi saat ini tidak lagi pada Jawa sentris. Namun saat ini sudah bergeser ke Indonesia sentris. Sehingga seluruh rakyat Indonesia mendapat manfaatnya.
"Arah pembangunan infrastruktur transportasi bergeser dari Jawa sentris menjadi Indonesia-sentris sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh saudara kita baik di Indonesia bagian barat maupun timur, dan 3TP yaitu tertinggal, terpencil, terdepan, dan perbatasan," katanya.
"Sejumlah pembangunan transportasi telah dilakukan mulai dari transportasi perintis, program tol laut, jembatan udara, kapal ternak, serta pelayaran rakyat, salah satu contoh seperti pembangunan bandara dan pelabuhan khusus Papua," lanjut Budi.