Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kabar baik datang dari perusahaan farmasi asal Amerika Serikat yakni Pfizer Inc. Pfizer ikut mengembangkan vaksin virus corona dan diklaim 90 persen ampuh menangkal virus tersebut.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil uji coba dari 38.955 relawan, ada 94 kasus positif corona baik dari kelompok yang mendapat vaksin dan kelompok yang diberi plasebo.
Vaksin Pfizer diklaim tanpa efek samping. Padahal, sebelumnya, para ahli memperkirakan, efektivitas vaksin hanya mampu mencapai antara 50-75 persen.
Vaksin itu diproduksi menggunakan teknologi baru yang mengandalkan mRNA. Penggunaan mRNA bisa mempercepat pengembangan vaksin karena tidak memerlukan virus dalam jumlah besar.
WHO Sebut Vaksin Pfizer Menjanjikan
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, memuji hasil uji coba vaksin Pfizer. Bahkan Ghebreyesus menyebut vaksin dari Negeri Paman Sam itu menjanjikan.
"Seperti yang telah kita prediksi, kita akan memiliki vaksin pada akhir tahun ini. Dan Pfizer sangat menjanjikan," kata Tedros.
ADVERTISEMENT
Namun vaksin itu perlu perlakuan khusus saat distribusi dan penyimpanan. Sebab, vaksin dibuat dengan mRNA sintetis untuk mengaktifkan sistem kekebalan terhadap virus.
Vaksin itu harus disimpan di tempat yang bersuhu minus 70 derajat celsius atau di bawah rata-rata musim dingin di Antartika.
Tedros menambahkan, akan menjadi tantangan sendiri dalam program vaksinasi, terutama di kawasan Asia atau Afrika yang memiliki cuaca panas, jarak yang sangat jauh dan infrastruktur yang disyaratkan mungkin tidak memadai.
Indonesia Pertimbangkan Beli Vaksin Pfizer
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menanggapi soal vaksin Pfizer yang disebut WHO menjanjikan. Ia mengatakan, pemerintah masih mempertimbangkan vaksin tersebut.
"Berbagai vaksin itu dipertimbangkan tapi kami belum memasukkan Pfizer sebagai salah satu," kata Airlangga.
ADVERTISEMENT
"Ini untuk menjadi bagian berikutnya karena masih banyak yang dibahas terkait pengadaan vaksin," tambah dia.
Sejauh ini, Indonesia sudah memiliki kerja sama dengan sejumlah perusahaan farmasi pembuat vaksin COVID-19. Misalnya sinovac dari China yang saat ini masih menjalani uji klinis tahap III di Bandung.
Pakar Penyakit Menular AS Percaya Efektivitas Vaksin Corona Pfizer
Selain WHO, pakar penyakit menular Amerika Serikat, dr Anthony Fauci, juga memberikan penilaian positif terhadap vaksin Pfizer.
Fauci mengaku akan menggunakan dan merekomendasikan vaksin virus corona buatan Pfizer jika telah disetujui oleh Badan Pengawas Makanan dan Obat AS (FDA)
"Saya akan melihat datanya, tapi saya percaya Pfizer. Saya percaya FDA. Mereka adalah rekan saya selama beberapa dekade. Jika mereka melihat data ini, dan mereka mengatakan data ini solid, mari kita lanjutkan dan setujui, saya berjanji, saya akan menerima vaksin, dan saya akan merekomendasikan agar keluarga saya menerima vaksin," kata Fauci.
ADVERTISEMENT
Fauci menambahkan, vaksin tersebut kemungkinan dapat diberikan secara massal akhir tahun ini.
Sedangkan Menteri Kesehatan AS Alex Azar mengatakan, jika Pfizer Inc dapat mengirimkan data uji klinis vaksin COVID-19 sesuai rencana, pemerintah AS akan dapat memulai vaksinasi pada bulan Desember.
Bio Farma Masih Fokus Uji Vaksin Sinovac
Corsec Bio Farma Bambang Heriyanto memberikan tanggapan soal peluang kerja sama dengan perusahaan Pfizer dalam pembuatan vaksin virus corona. Bambang mengatakan Bio Farma masih fokus melakukan uji coba terhadap vaksin sinovac.
"Kita fokus dengan uji klinis vaksin Sinovac," kata Bambang.
Selain itu, Bambang mengatakan masih belum ada pembicaraan lebih lanjut soal vaksin Pfizer.