Menkes Ajak Lansia Segera Divaksin: Contoh Pak Wapres, Sehat Setelah Divaksin

23 September 2021 11:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menghadiri Global COVID-19 Summit dalam UN General Assembly secara virtual, Rabu (23/9). Foto: Biro Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menghadiri Global COVID-19 Summit dalam UN General Assembly secara virtual, Rabu (23/9). Foto: Biro Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Pemerintah terus menambah ketersediaan jumlah vaksin COVID-19. Selain ditujukan bagi masyarakat yang bekerja di sektor kesehatan dan publik, vaksinasi juga ditargetkan mengurangi keparahan keterpaparan virus corona terhadap lansia.
ADVERTISEMENT
Selama pandemi, lansia tercatat menyumbangkan angka kematian tertinggi dibandingkan penduduk di kelompok umur lainnya.
Oleh karena itu, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengajak seluruh lansia untuk mau divaksin. Budi menjelaskan selain aman, vaksin juga menjamin kesehatan para lansia selama pandemi.
Budi mencontohkan Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang termasuk golongan lansia, tapi sudah divaksin dan tetap sehat setelah menerima vaksinasi.
"Saya minta tolong, mohon para lansia, orang tua kita, kakek kita diyakinkan agar aman divaksinasi. Kalau enggak percaya lihat contohnya Pak Wapres. Pak Wapres paling senior di kabinet, divaksinasi juga dan aman," ujar Budi saat mendampingi Wapres Ma'ruf Amin memantau kegiatan vaksinasi di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (23/9).
Wakil Presiden Ma'ruf Amin hadiri Webinar Nasional 'Ancaman Narkoba di Tengah Pandemi' secara daring. Foto: Dok. Setwapres RI
Budi mengungkapkan, hingga saat ini pemerintah mencatat baru sekitar 25% dari total 21 juta lansia di Indonesia yang sudah divaksin. Kekhawatiran akan efikasi dan keamanan vaksin jadi hal yang mendasari lansia masih ragu untuk menerima vaksin corona
ADVERTISEMENT
"Jadi memang jumlah lansia 20-21 juta. Sampai sekarang baru 25% yang divaksinasi. Kesulitannya ada beberapa. Pertama adalah memang para lansia ini merasa khawatir apakah aman divaksinasi atau tidak. Ini penting sekali karena banyak yang merasa enggak nyaman, takut kalau ada apa-apa," ungkapnya.
Padahal jika terpapar COVID-19, lansia merupakan kelompok masyarakat yang menderita tingkat keparahan paling tinggi dibandingkan kelompok masyarakat lainnya. Ini terbukti dengan tingginya angka kematian pada lansia akibat COVID-19.
Vaksinator menyuntikkan vaksin AstraZeneca pada warga lanjut usia (lansia) yang berumur 84 tahun saat peresmian Sentra Vaksinasi COVID-19 tiket.com di Rumah Sakit St. Carolus, Jakarta, Senin (14/6/2021). Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO
"Tapi bapak ibu, kalau orang rata-rata yang masuk rumah sakit 1,6-1,7%, lansia yang masuk rumah sakit [dan] wafat itu di atas 20%," tegas Budi.
Budi pun mengajak masyarakat yang memiliki anggota keluarga berusia lanjut menjelaskan manfaat vaksin. Sehingga para lansia dapat memahami bahaya virus corona terhadap kesehatannya dan bagaimana vaksin dapat mencegah hal itu terjadi.
ADVERTISEMENT
"Jadi memang teman-teman bisa bantu memikirkan bagaimana caranya selain mengajak beliau itu, kan, harus ditemenin sama anaknya atau sama cucunya, karena sulit bagi orang tua itu untuk keluar divaksinasi," kata Budi.
"Jadi arahan Pak Wapres bilang tolong diajak, didorong, diyakinkan agar mereka mau vaksinasi. Dan saya sampaikan contoh paling baik adalah Pak Wapres divaksinasi dan sehat selalu," tutupnya.