Menkes Arab Saudi Kini Jadi Menteri Haji, Janji Bantu Indonesia soal Umrah

19 Oktober 2021 16:02 WIB
Ā·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkes Arab Saudi Tawfiq Al-Rabiah diangkat sebagai Menteri Haji dan Umrah oleh Raja Salman. Foto: Twitter/@tfrabiah
zoom-in-whitePerbesar
Menkes Arab Saudi Tawfiq Al-Rabiah diangkat sebagai Menteri Haji dan Umrah oleh Raja Salman. Foto: Twitter/@tfrabiah
ADVERTISEMENT
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud pada 15 Oktober 2021 mengeluarkan sejumlah dekrit. Dua dari dekrit-dekrit itu adalah pertama, memberhentikan Dr Tawfiq Al-Rabiah dari jabatan Menteri Kesehatan (Menkes). Kedua, mengangkat Dr Tawfiq Al-Rabiah sebagai Menteri Haji dan Umrah.
ADVERTISEMENT
Menteri Haji dan Umrah sejak bulan Maret 2021 kosong setelah Raja Salman memberhentikan Muhammad Saleh bin ThahirĀ Bentenā€Ž yang menjabat sejak 9 Mei 2016. Muhammad Saleh merupakan menteri keturunan Indonesia.
Penunjukan Tawfiq sebagai Menteri Haji tentunya merupakan promosi, sebab Tawfiq selama ini dinilai berhasil mengendalikan wabah pandemi COVID-19. Kasus positif harian di Saudi kini lebih sering di bawah angka 50. Capaian vaksinasi juga tinggi.
Mengutip Saudi Gazette, Menkes Arab Saudi yang baru adalah Fahd Al-Jalajel, Wamenkes saat Tawfiq menjabat Menkes.
Tawfiq menjabat sebagai Menkes mulai 2016. Sebelumnya, dia menjabat Menteri Perdagangan dan Industri sejak Desember 2011 hingga Mei 2016.
Tawfiq lahir di Riyadh pada 26 Oktober 1965Ā (berusiaĀ 55) dan merupakan lulusan dari King Saud University dan University of Pittsburgh, AS.
ADVERTISEMENT

Revolusi Kesehatan

Begitu menjabat sebagai Menkes, Tawfiq langsung melakukan revolusi kesehatan yang memudahkan masyarakat mengakses ke sistem medis.
Menteri Kesehatan Arab Saudi, Tawfiq Al-Rabiah. Foto: FAYEZ NURELDINE/AFP
Sejumlah pembaruan dia terapkan, seperti asuransi kesehatan nasional, sistem medis yang terkomputerisasi secara nasional, dan peningkatan jumlah/jenis layanan kesehatan informal bagi masyarakat.
Tawfiq meningkatkan standar perawatan kesehatan yang sesuai dengan standar negara-negara dengan PDB tinggi.

Masa Pandemi 2020

Ketika pandemi COVID-19 menyerang, Arab Saudi mengumumkan kasus positif pertama pada awal Maret 2020, hari yang sama dengan pengumuman kasus pertama Indonesia.
Sebelum ada temuan itu, Arab Saudi telah melakukan sejumlah langkah pencegahan ketat yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Mulai dari menutup pintu internasional hingga menutup dua masjid suci (Masjidil Haram dan Masjid Nabawi).
Masjidil Haram ditutup begitu pandemi meledak pada tahun 2020. Foto: REUTERS
Ketika kasus pertama ditemukan, langkah pencegahan semakin ketat. Jam malam dan karantina diberlakukan, denda tinggi dan hukuman berat bagi pelanggar diterapkan.
ADVERTISEMENT
Ketika vaksin ditemukan, Arab Saudi memvaksinasi masyarakatnya mulai Desember 2020, satu bulan lebih dulu dibanding Indonesia. Arab Saudi baru mengakui empat vaksin, yaitu AstraZeneca, Pfizer, J&J, serta Moderna. Bagi pendatang yang dari negara asalnya menerima Sinovac dan Sinopharm, wajib menambah satu suntikan dengan salah satu dari empat vaksin tersebut.
Suasana pusat Vaksinasi di Arab Saudi. Foto: Twitter/@SaudiMOH
Saat ini angka vaksinasi di Arab Saudi sudah tinggi. Mereka yang tidak divaksin dilarang masuk ke fasilitas publik seperti sekolah, mal, restoran, transportasi umum, dan dua masjid suci. Angka positif juga menurun drastis.
Saat semuanya terkendali, Arab Saudi melonggarkan pengetatan mulai Minggu, 17 Oktober 2021. Misalnya, tidak wajib memakai masker di tempat terbuka dan salat di dua masjid suci tidak perlu jaga jarak lagi.
ADVERTISEMENT
Dan kemudian, Raja Salman menggeser Menkes Tawfiq dengan jabatan baru yang prestisius dan tak kalah menantang: Menteri Haji dan Umrah.
Jamaah melaksanakan salat Subuh tanpa social distancing, setelah otoritas Saudi mengumumkan pelonggaran pembatasan di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, pada 17 Oktober 2021. Foto: Saudi Press Agency/Reuters

Menkes Budi Gunadi Sudah Berkoordinasi

Menkes Budi Gunadi menyambut gembira penunjukan Tawfiq sebagai Menteri Haji dan Umrah. Sebab, akan memudahkannya berkoordinasi tentang umrah.
Menkes Budi Gunadi (batik cokelat) bertemu dengan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi Syekh Essam bin Abed Al-Thaqafi di Kementerian Kesehatan, Rabu (22/9/2021). Foto: Twitter/@KSAembassyID
"Terjadi pertukaran menteri di Arab Saudi, kebetulan Menteri Hajinya baru dan itu bekas Menkes, jadi teman saya baru dipromosikan jadi Menteri Haji. Saya sudah melakukan pembicaraan via telepon dan meeting sekali dengan beliau dan beliau janji untuk bantu," ujar Budi dalam keterangan pers virtual tentang PPKM, Senin (18/10/2021).
Indonesia tidak bisa mengirim jemaah umrah setelah dikenai travel ban oleh Arab Saudi sejak awal Februari 2021. Setelah berbagai lobi, Menlu Retno Marsudi awal bulan ini mengumumkan bahwa Arab Saudi akan mengizinkan jemaah Indonesia umrah. Namun, teknisnya masih sedang dibahas.
ADVERTISEMENT