Menkes Buka Peluang Obat-obatan Baru Corona Masuk RI, Termasuk Molnupiravir

4 Oktober 2021 16:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/2). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/2). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebutkan pemerintah saat ini juga telah bersiap untuk melakukan uji klinis terkait obat-obatan COVID-19 baru, termasuk Molnupiravir.
ADVERTISEMENT
Budi mengatakan, obat-obatan tersebut termasuk obat dengan metode protein antibodi monoklonal dan sejumlah obat dari berbagai perusahaan farmasi.
"Adanya potensi obat-obatan baru, Kemenkes terus bekerja dengan BPOM, rumah sakit vertikal, untuk review dan uji klinis semua obat-obatan baru, baik itu sifatnya monoklonal antibodi, banyak yang dibikin oleh Eli Lilly atau Regeneron,atau dari Celltrion dari Korea," kata Budi, Senin (4/10).
Budi juga memberikan sinyal bahwa obat Molnupiravir ini akan segera diujicobakan di Indonesia.
"Bisa juga obat-obatan antivirus baru seperti yang sekarang lagi ramai didiskusikan Molnupiravir," lanjutnya.
Lebih lanjut, pemerintah telah mengambil langkah dengan menghubungi pihak industri farmasi dari obat-obatan tersebut untuk segera dilakukan uji klinis di Indonesia. Bahkan, menurutnya, sudah ada yang mulai diujikan.
ADVERTISEMENT
Namun, dia tak menyebutkan secara rinci obat apa yang dimaksud.
"Jadi obat-obatan tersebut sudah kita approach pabrikannya dan kita sudah rencanakan. Beberapa sudah mulai uji klinis, berharap di akhir tahun ini sudah mengetahui obat-obat mana yang cocok untuk kondisi masyarakat," pungkas Budi.
Sebelumnya, sebuah obat antivirus baru yakni Molnupiravir tengah ramai diperbincangkan. Obat yang kini tengah menjalani uji klinis fase III disebut oleh industri farmasi pengembangnya, Merck, dan memiliki hasil yang cukup baik.
Dari hasil sementara menunjukkan Molnupiravir dapat mencegah perburukan gejala dan kematian pada pasien dengan derajat penyakit ringan-sedang hingga 50 persen.