news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Menkes: Butuh 3,5 Tahun Selesaikan Vaksinasi COVID-19 di Indonesia

2 Januari 2021 14:38 WIB
Menkes RI Budi Gunadi saat konferensi pers di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (31/12). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Menkes RI Budi Gunadi saat konferensi pers di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (31/12). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan proses vaksinasi COVID-19 di Indonesia baru akan rampung dalam waktu 3,5 tahun.
ADVERTISEMENT
Perkiraan waktu ini berdasarkan hasil kalkulasi jumlah penduduk Indonesia yang menjadi sasaran vaksinasi. Dalam perhitungannya, untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity), pemerintah perlu menyiapkan 426 juta dosis vaksin corona untuk 181 juta penduduk.
"Kami menyiapkan buffer stock sebanyak 15%, jadi total yang kita butuhkan sekitar 426 juta dosis vaksin," kata Budi Gunadi dalam keterangannya seperti dilansir situs Kemkes, Sabtu (2/1).
Sesuai standar WHO, setiap penduduk akan mendapatkan dua kali suntikan. Maka dari itu, diperkirakan membutuhkan waktu 3,5 tahun untuk dapat menyelesaikan seluruh proses vaksinasi.
"Kira-kira butuh waktu 3,5 tahun untuk vaksinasi semuanya," ujar dia.
Petugas mengecek kontainer berisi vaksin COVID-19 Sinovac saat tiba di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejauh ini, pemerintah telah mengupayakan lima jalur pengadaan vaksin. Empat produsen dari bilateral, yakni Sinovac dari China, Novavax dari Kanada-Amerika, Pfizer dari Amerika-Jerman, AstraZeneca dari Swiss-Inggris, dan satu berasal dari multilateral, yakni COVAX/GAVI atau aliansi vaksin GAVI dengan didukung WHO dan CEPI.
ADVERTISEMENT
Mengingat kebutuhan vaksin corona juga diperebutkan oleh seluruh dunia, pemerintah Indonesia memastikan terus berkomunikasi secara intens dengan produsen-produsen vaksin tersebut.
"Karena memang ini belum ada barangnya, kita harus siap-siap. Jadi ada isu kemanusiaan di sini, itu sebabnya kita agresif mencari vaksin, meski vaksinnya belum terbukti kita sudah DP duluan. Kenapa? Karena nanti kita enggak kebagian," jelas Budi.
Budi berharap vaksin-vaksin corona yang telah jadi komitmen pemerintah dapat segera tiba di Indonesia. Sehingga, proses vaksinasi dapat segera dilakukan terhadap 181 juta penduduk, dengan tenaga kesehatan sebagai prioritasnya.
Sampai saat ini, sudah ada 3 juta dosis vaksin buatan Sinovac yang telah tiba di Indonesia. Pemerintah masih menunggu persetujuan izin darurat (emergency use authorization/EUA) dari BPOM sebelum vaksinasi dilakukan.
ADVERTISEMENT
"Terima kasih teman-teman telah berjuang merawat pasien. Saya sendiri merasakan ternyata memakai APD itu lama dan panas, bukanya juga susah mesti mandi juga agar aman. Saya terus terang bangga dengan perjuangan teman-teman," tutup Budi setelah meninjau Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
Infografik jadwal kedatangan vaksin ke RI. Foto: kumparan