Menkes: Kasus COVID-19 Masuk RS Sedang dan Berat 74% Belum Dibooster

24 November 2022 9:18 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin hadir secara virtual acara 102tahun Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia (PTTI) ITB (Dok ITB) Foto: ITB
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin hadir secara virtual acara 102tahun Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia (PTTI) ITB (Dok ITB) Foto: ITB
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menkes Budi Gunadi Sadikin (BGS) menjabarkan pentingnya memenuhi vaksinasi booster. Sebab, mayoritas yang terinfeksi COVID-19 dengan gejala sedang dan berat belum booster.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Menkes Budi di sela mendampingi Presiden Jokowi menerima suntikan booster kedua.
“Memang booster ini penting sekali karena kita sekarang sedang naik kasus di RS, itu yang masuk kasus RS dan kasusnya sedang berat itu 74% belum di booster,” kata Budi, Kamis (24/11)
Selain itu, lanjut Budi, untuk kasus yang meninggal, dalam gelombang terakhir ini 84% juga belum dibooster.
“Jadi buat masyarakat tolong diingatkan agar cepat-cepat dibooster, baru 66 juta dari 234 juta target sasaran kita yang dibooster, cepat dibooster,” tutur Budi.
“Khususnya nakes dan lansia di atas 60 tahun segera lakukan booster kedua,” imbuh Eks Wamen BUMN ini.
Lebih jauh, tak lupa Budi mengingatkan agar vaksinasi booster dosis kedua menggunakan vaksin produk dalam negeri, yaitu Indovac.
ADVERTISEMENT
“Dan jangan lupa boosternya pakai indovac karena itu sudah terbukti ampuh, tidak kalah dari produksi luar negeri,” tegas Budi.
Presiden Jokowi pagi ini sudah menerima suntikan booster dosis kedua menggunakan Indovac. Setelahnya, Jokowi langsung menuju Cianjur untuk kunjungan kerja meninjau penanganan gempa.