Menkes: Obat Masih Bergantung Impor, Kita Perkuat Herbal Seperti Lengkuas

24 Januari 2023 14:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi obat herbal. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi obat herbal. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menyebutkan beberapa hal yang dapat ditingkatkan dalam pelayanan kesehatan di Indonesia. Salah satunya penggunaan obat herbal.
ADVERTISEMENT
“Peningkatan dokter spesialis, kurangnya kapasitas pelayanan rujukan di rumah, obat-obatan juga masih tergantung impor,” ujarnya dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI Selasa (24/1).
Padahal menurutnya Indonesia memiliki banyak tanaman herbal yang dipercaya dapat mengobati berbagai penyakit. Ilmu pengolahan tanaman herbal ini sudah diturunkan dari generasi ke generasi.
Budi Gunadi beranggapan bahwa penggunaan bahan herbal ini sudah sepatutnya kembali diperkenalkan pada masyarakat agar tidak terus bergantung pada obat-obatan impor.
Mencontoh Korea dengan gingsengnya, menurut Budi Gunadi Indonesia juga dapat memperkuat pengobatan herbal dengan bahan-bahan seperti lengkuas, dan lain-lain.
“Jadi kita ingin lebih banyak di dalam negeri dan berbasis herbal kalau Korea terkenal [dengan] ginseng, kenapa kita enggak bisa dengan jamu, lengkuas dan lain-lain,” tutur dia.
ADVERTISEMENT
Selain membahas obat herbal, Budi Gunadi juga menyoroti kurangnya tenaga kesehatan, terutama dokter spesialis, dan berbagai layanan lain di Indonesia pada rapat kali ini.
Kebutuhan Dokter
Kebutuhan akan tenaga kesehatan di Indonesia belum memenuhi acuan WHO. Saat ini, Indonesia memiliki yang praktik sebagai dokter ada 120 ribu orang dokter praktik.
Padahal, mengacu pada aturan WHO mengenai acuan jumlah dokter, Indonesia harusnya memiliki 270 ribu orang dokter.
“Pembiayaan kesehatan BPJS, kita khawatir masyarakat sudah bayar tapi layanannya enggak ada. Harus ke RSUD atau Jakarta. Ini yang [jadi] masalah,” tukasnya.
Penulis: Andin Danaryati