Menkes: PeduliLindungi Sudah Diakses Lebih dari 50 Juta Kali

20 September 2021 19:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung memindai kode batang (QR Code) melalui aplikasi PeduliLindungi di Pintu Gerbang Utama Timur, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Selasa (14/9/2021). Foto: Aprillio Akbar/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung memindai kode batang (QR Code) melalui aplikasi PeduliLindungi di Pintu Gerbang Utama Timur, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Selasa (14/9/2021). Foto: Aprillio Akbar/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Penggunaan aplikasi PeduliLindungi kini telah menjadi sebuah kewajiban bagi masyarakat untuk dapat berkegiatan di ruang publik dalam rangka adaptasi kebiasaan selama pandemi COVID-19. Setelah kurang lebih dua bulan semenjak diresmikan, aplikasi ini telah akses hingga puluhan juta kali.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, pada hari Minggu (19/9) saja, ada sekitar 8 juta kali akses barcode yang dilakukan oleh pengguna aplikasi tersebut.
"Per hari Minggu lalu sudah menyentuh 8 juta barcode yang digunakan oleh seluruh orang Indonesia yang mengunjungi tempat publik dalam sehari dan website-nya sudah dikunjungi lebih dari 40 juta sehari," kata Budi dalam keterangan pers virtual terkait PPKM, Senin (20/9).
Dengan terus meningkatnya pengguna aplikasi PeduliLindungi, maka sudah tercatat lebih dari 50 juta kali akses pengguna ke aplikasi maupun situsnya.
"Jadi sehari aplikasi PeduliLindungi diakses lebih dari 50 juta kali. Baik melalui aplikasi maupun web," ungkap Budi.
Walaupun aplikasi ini sudah semakin populer digunakan, sayangnya Budi mengakui masih ada sejumlah fitur pada PeduliLindungi yang harus dibenahi. Salah satunya mengenai masalah keamanan data pribadi hingga sejumlah fungsi pada fitur aplikasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Budi juga mengatakan dengan segala kelemahan yang masih dimiliki aplikasi ini, PeduliLindungi diklaim telah berhasil menjadi platform untuk membantu penerapan protokol kesehatan khususnya di ruang publik.
"Dan kami mengakui banyak perbaikan, Pak Menko selalu mengingatkan dari sisi security, performance, fungsi yang harus kita perbaiki, tapi untuk satu aplikasi kesehatan nasional yang baru diluncurkan kurang dari 2 bulan, aplikasi PeduliLindungi terbukti bisa membangun infrastruktur penerapan protokol kesehatan berbasis IT," tambahnya.
Penggunaan aplikasi ini tak menutup memungkinkan akan adanya integrasi dengan sejumlah aplikasi lain untuk memudahkan penerapan protokol kesehatan dari suatu negara ke negara lain. Hal ini juga turut dia sampaikan seperti apa yang diharapkan oleh Presiden Jokowi ke depannya.
ADVERTISEMENT
"Bapak presiden memberikan arahan kalau bisa aplikasi ini bisa dikoneksikan dengan aplikasi lain di luar negeri yang setara agar memudahkan implementasi prokes untuk lintas negara," pungkas Budi.