Menkes: Positivity Rate PPLN Lebih Tinggi dari Kasus Lokal, Banyak dari Saudi

10 Januari 2022 16:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan sambutan saat menerima bantuan 500 ton oksigen dari Indonesia Morowali Industrial Park Sulawesi Tengah. Foto: Nick Hano/VOXPP
zoom-in-whitePerbesar
Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan sambutan saat menerima bantuan 500 ton oksigen dari Indonesia Morowali Industrial Park Sulawesi Tengah. Foto: Nick Hano/VOXPP
ADVERTISEMENT
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, pelaku perjalanan luar negeri atau PPLN masih menjadi penyumbang angka kasus positif COVID-19 tertinggi saat ini.
ADVERTISEMENT
Jumlahnya, menurut Budi melampaui angka positivity rate yang berasal dari transmisi lokal.
Tak hanya peningkatan angka kasus positif, munculnya varian baru Omicron mayoritas masih berasal dari PPLN.
"Sebagai informasi positivity rate untuk kedatangan luar negeri adalah 13%. Jauh di atas positivity rate transmisi lokal yang 0,2%. Jadi positivity rate kedatangan dari luar negeri 65 kali lebih tinggi dibandingkan dengan positivity rate transmisi lokal," kata Budi dalam konferensi pers virtual yang ditayangkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (10/1).
"Ini memperkuat hipotesa kami bahwa sebagian besar dari kasus positif yang terjadi saat ini disebabkan oleh kedatangan luar negeri," sambungnya.
Empat negara yang menjadi pengimpor kasus Omicron tertinggi dunia, kata Budi, kini jadi perhatian pemerintah. Karantina kesehatan ketat wajib dijalankan bagi mereka yang baru saja tiba dari kunjungannya di empat negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Terkait jumlah kasus Omicron di Indonesia, Budi menyebut hingga kini total ada 414 kasus di Indonesia. Dari total tersebut, 114 di antaranya telah dinyatakan sembuh dari Omicron dan diperbolehkan pulang ke kediamannya masing-masing.
"Dari 414 ini yang masuk kategori sedang artinya membutuhkan perawatan dengan oksigen hanya 2 orang. 1 usia 58 tahun yang satu lagi usia 47 tahun dan keduanya memiliki komorbid," ungkap Budi.
"Dari 414 orang yang dirawat karena Omicron 114 orang atau sekitar 26% sudah sembuh termasuk yang dua orang tadi yang masuk kategori sedang dan membutuhkan perawatan oksigen, sehingga mereka bisa kembali ke rumah," lanjut dia.
Penumpang pesawat berjalan di Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Jumat (24/12/2021). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
Melihat situasi itu, Budi meminta agar masyarakat tak panik dalam menghadapi potensi gelombang dari kasus Omicron ini.
ADVERTISEMENT
Ia memastikan pemerintah sudah mempersiapkan diri dengan baik dan berkaca pada pengalaman sebelumnya menangani varian delta. Budi percaya Indonesia dapat menangani gelombang penularan varian Omicron.
"Sehingga yang penting jangan lupa jaga prokes, disiplin melakukan surveilans, dan yang paling penting percepat vaksinasi rekan-rekan kita keluarga kita yang belum mendapatkan vaksinasi," kata Budi.