Menkes Pusing, 11% Vaksinasi Corona Batal karena Nakes Darah Tinggi

22 Januari 2021 15:53 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan paparan saat menghadiri rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/1).  Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan paparan saat menghadiri rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/1). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengaku sempat pusing dengan beberapa masalah menyangkut vaksinasi corona. Ia bahkan menyebut 15 persen vaksinasi ke tenaga kesehatan (nakes) batal karena masalah kesehatan.
ADVERTISEMENT
"15 persen batal atau tertunda. Janjinya aku mau share ke gubernur tapi masih cari waktu yang pas. Isunya adalah 15 persen tertunda atau ditolak vaksinasi saat skrining," kata Budi dalam diskusi virtual dilihat kumparan di YouTube PRMN SuCi, Jumat (22/1).
"Kenapa? yang komorbid kecil 4 persen. Tapi 11 persen itu karena darah tinggi," imbuhnya.
Ia pun merasa hal ini segera diatasi. Sebab, target 1,48 juta nakes divaksin sampai Februari harus dicapai.
Vaksinasi tenaga kesehatan di puskesmas. Foto: ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
"Jadi orang Indonesia itu nggak sehat. Nakesnya aja tuh yang sudah dateng, nggak bisa divaksin. Karena pas dateng darah tinggi," ungkap dia.
"Entah deg-degan pas dateng mau divaksin atau karena apa tuh. Jadi aku pusing dan mesti diberesin," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Selain soal ini, faktor distribusi juga menjadi penting. 5 hari proses berjalan, vaksinasi baru dilakukan ke sekitar 70 ribu nakes membuktikan bahwa ada persoalan juga di sini.
Menurut Budi, permasalahan cold chain menjadi pangkalnya. Banyak daerah yang tidak siap menampung vaksin yang sudah didistribusikan sehingga vaksin balik ke pusat.