Menkes Sebut China Rutin Kirim Vaksin Corona ke Indonesia, Tiap 2 Minggu

19 April 2021 10:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkes RI Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers terkait kedatangan vaksin COVID-19 Sinovac di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (18/4). Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menkes RI Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers terkait kedatangan vaksin COVID-19 Sinovac di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (18/4). Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan sejumlah negara saat ini masih saling berebut untuk mendapatkan vaksin corona. Namun, Indonesia patut bersyukur karena ada empat negara yang memasok vaksin, sehingga kebutuhannya bisa terpenuhi.
ADVERTISEMENT
"Memang sekarang di seluruh dunia rebutan vaksin itu makin keras. Alhamdulillah Indonesia itu sumber vaksinnya ada empat. Ada yang dari China, dari London, dari Amerika, ada yang yang dari Jerman, " kata Budi di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (19/4).
Budi juga mengakui China merupakan negara yang rutin mengirimkan vaksin ke Indonesia. Pengiriman vaksin dilakukan setiap dua minggu.
"Nah salah satu yang lancar ini dari China. Jadi rutin mereka memang setiap dua minggu itu ada pengiriman," ungkapnya.
Pekerja membawa Envirotainer berisi vaksin COVID-19 Sinovac setibanya di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (18/4). Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
Sebagaimana diketahui, Sinovac kembali mengirim 6 juta dosis bahan baku vaksin ke Indonesia pada Minggu (18/4) kemarin. Diharapkan dengan bahan baku vaksin yang sudah tiba, kebutuhan vaksin dapat terpenuhi di bulan Mei.
"Pengirimannya dengan kemarin itu 6 juta bahan baku. Itu akan jadi sekitar 80 persennya atau 4,8 juta satu bulan kemudian di bulan Mei," ungkapnya lagi.
ADVERTISEMENT
"Jadi kita sekarang walaupun agak rem karena memang ada hambatan untuk yang Astrazeneca, tapi alhamdulillah yang China masih masuk sehingga April ini harusnya terpenuhi dan kita juga sudah menyiapkannya untuk bulan Mei," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, gelombang ketiga penyebaran COVID-19 di sejumlah negara Asia, Eropa, dan Amerika membuat distribusi vaksin terhambat karena embargo. Salah satu distribusi vaksin yang terhambat adalah AstraZeneca.