Menkes Sebut Varian Corona Baru Sudah Masuk Jepara, Rembang, Grobogan, dan Pati

13 Juni 2021 19:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkes RI Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers terkait kedatangan vaksin COVID-19 Sinovac di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (18/4). Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menkes RI Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers terkait kedatangan vaksin COVID-19 Sinovac di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (18/4). Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkap, varian corona baru tak hanya ditemukan di Kudus, namun juga sejumlah daerah lain di sekitarnya. Di Kudus terdapat varian India, tetapi di daerah lain Budi tak merinci.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut dikatakan Budi dalam seminar online bertajuk Perlindungan Hukum dalam Pelayanan Kedokteran yang Berkualitas yang digelar IDI Jateng pada Minggu (13/6).
"Kita mulai melihat ada kenaikan yang signifikan di beberapa daerah, dan khususnya teman-teman di Jateng ada di Karesidenan Kudus, Jepara, Rembang, Grobogan, Pati, itu ada kenaikan. Dan memang sudah terkonfirmasi itu adalah varian baru," kata Budi.
Budi mengakui lonjakan kasus corona di Kudus dan daerah sekitarnya membuat rumah sakit dan tenaga kesehatan kewalahan.
"Minggu lalu saya datang juga ke Kudus, saya juga terus terang minta bantuan IDI, dan PPNI untuk bantu. Karena tekanannya di Karesidenan Kudus besar sekali. Saya juga lihat lebih dari 400 nakes terpapar di sana," tutur dia.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, penularan varian corona baru itu berasal dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan aktivitas di pelabuhan.
"Dan memang sudah terkonfirmasi itu adalah varian baru, yang kita amati masuknya banyak dari PMI, juga ada banyaknya melalui pelabuhan laut, karena pelabuhan udara biasanya bisa dijaga dengan baik," jelas dia.
Dia meminta masyarakat tidak lengah atau euforia meski telah vaksinasi. Sebab hal itu yang memicu lonjakan kasus lantaran banyak masyarakat yang abai prokes.
"Jadi, kami prihatin, jangan lengah. Tolong jalankan prokes, vaksinasi itu mengurangi severity dari dampak penyakit, tapi tidak membuat kita jadi kebal terhadap virus ini," kata Budi.