Menkes soal Berdoa agar Terhindar dari Corona: Masa Malu Andalkan Tuhan?

17 Februari 2020 13:35 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto saat Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI, Jakarta, Senin (3/2). Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto saat Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI, Jakarta, Senin (3/2). Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengimbau masyarakat agar berdoa kepada Tuhan agar Indonesia terhindar dari wabah virus corona. Soal ini, Terawan mengaku beberapa kali ditanya awak media soal sikapnya ini.
ADVERTISEMENT
"Aku tanya ganti. Ngapain malu kita andalkan Yang Maha Kuasa? Masa berdoa aja malu. Salahnya sendiri. Orang boleh beragama tapi belum tentu mau berdoa, Itu yang ingin saya tajamkan," ujar Terawan dalam pernyataannya di Gedung KSP, Jakarta Pusat, Senin (17/2).
Menurur Terawan ajakan untuk berdoa jelas bukan ajakan yang salah. Sebab, dasar bernegara yang dianut Indonesia, menurut Terawan, sangat mengedepankan keberagaman agama dalam segala urusan.
"Kalau Pancasila kita ini negara yang berketuhanan YME. Apa pun agamanya selama kita berpegang teguh pada Pancasila, doa itu menjadi hal yang harus utama maka namanya ora et labora," ungkapnya.
"Saya kira itu tetap ada bekerja sambil berdoa. Dan itu sebuah hal yang sangat mulia," tegas Terawan.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto saat Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI, Jakarta, Senin (3/2). Foto: Helmi Afandi/kumparan
Terawan pun mengaku cuek dengan respons sejumlah negara yang mempermasalahkan ajakannya di tengah darurat corona.
ADVERTISEMENT
"Negara lain boleh protes biarin aja. Ini hak negara kita bahwa kita mengandalkan Yang Maha Kuasa. Selama kita mengandalkan Yang Maha Kuasa ya itulah hasil yang kita dapatkan sekarang," kata Terawan.
Selain doa, Terawan pun meyakinkan seluruh upaya penanganan yang didasarkan pada standar WHO telah dilakukan pemerintah dalam menangani wabah tersebut.
"Efisiensi harus dilakukan berdasarkan rasional ilmu kesehatan pada standar WHO. Yang kedua, yo berdoa. Nek ndak berdoa jangan coba-coba andalkan kekuatan sendiri," tandasnya.
Per hari ini, belum ada kasus positif virus corona. Sementara di seluruh dunia, virus ini telah merenggut lebih dari 1.700 nyawa.