Menkes soal Jemput WNI Terkait Corona: Jangan Buru-buru seperti AS dan Australia

24 Februari 2020 15:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kesehatan Terawan meninjau peralatan DSA (Digital Subtraction Angiography) di RSUP Sanglah, Sabtu (28/12). Foto: Denita br Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kesehatan Terawan meninjau peralatan DSA (Digital Subtraction Angiography) di RSUP Sanglah, Sabtu (28/12). Foto: Denita br Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah memutuskan mengevakuasi ratusan WNI yang ada di kapal pesiar World Dream di perairan internasional di dekat Bintan, Kepri, terkait virus corona. Menteri Kesehatan Terawan menyebut, evakuasi itu dilakukan secara hati-hati dan berdasarkan prosedur.
ADVERTISEMENT
Salah satunya memilih mengevakuasi dengan menggunakan kapal laut. Sebab, bisa mengkarantina WNI itu selama berada di kapal.
Menurutnya, hal itu dilakukan guna mencegah kemungkinan terjadinya penyebaran virus corona.
"Mudah-mudahan semuanya bisa melalui masa karantina dengan baik, dengan sehat, makanya kita gunakan kapal. Supaya tidak menimbulkan, kalau ada sesuatu yang baru, tidak mengenai yang darat dulu," kata Terawan usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2).
"Jadi, pertimbangan medis itu harus sangat dipertimbangkan dengan baik, tidak boleh emosional. Harus satu demi satu, demi keselamatan seluruh bangsa dan negara karena kita masih dalam zona green zone," lanjutnya.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Istana Merdeka, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Terawan kemudian menjelaskan tak ingin bersikap seperti Australia dan Amerika Serikat. Keduanya, kata dia, terkesan terburu-buru dalam mengevakuasi warganya dari kapal pesiar Diamond Princess di Yokohama, Jepang.
ADVERTISEMENT
"Contoh sekarang, apa negara yang keburu-buru ngambil, coba, Australia itu kan dari negatif jadi positif, kan. Kita mau seperti itu? Amerika sama juga kan? Masak mau ngikutin yang seperti itu? Kita hati-hati," jelasnya.
Lebih lanjut, Terawan kembali menegaskan langkah yang akan diambil pemerintah ke depan harus berdasarkan standar WHO sehingga penyebarannya bisa dicegah dengan baik.
"Dan itu akan kita lakukan dengan tertib dan ketat, tidak boleh sekadar kita dipengaruhi oleh sebuah keputusan yang gegabah, tidak boleh," jelasnya.
"Tapi juga tidak menyepelekan keadaan yang di sana, tapi kan tata caranya kita tahu, cara yang tepat melakukan pemindahan tanpa membuat episentrum baru,"tambahnya.
Sebanyak 188 WNI yang bekerja di kapal pesiar World Dream segera dijemput ke Tanah Air. Mereka dijemput dengan KRI Soeharto milik TNI AL.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya pihak Dream Cruises selaku pemilik kapal World Dream menghentikan sementara pelayaran kapal pesiar dari Hong Kong sejak 9 Februari demi mencegah penyebaran virus corona.