Menkes Teken MoU Kerja Sama Senilai Rp 4.2 T dengan IsDB soal Kesehatan Ibu-Anak

17 November 2022 13:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bersiap memimpin kegiatan G20 the 2nd Health Ministers Meeting (HMM) di Jimbaran, Badung, Bali, Kamis (27/10/2022). Foto: Fikri Yusuf/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bersiap memimpin kegiatan G20 the 2nd Health Ministers Meeting (HMM) di Jimbaran, Badung, Bali, Kamis (27/10/2022). Foto: Fikri Yusuf/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan dan Kementerian Luar Negeri menjalin kerja sama dengan Islamic Development Bank (IsDB) untuk tingkatkan kesehatan ibu dan anak di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin salah satu indikator tingkat kesehatan penduduk bangsa juga dipengaruhi oleh fasilitas kesehatannya.
“Tingkat kematian dari status kesehatan suatu bangsa bukan hanya dari tingkat kesehatan penduduk tetapi juga dari segi fasilitas,” ungkap Budi di RSUP Ngoerah, Bali pada Kamis (17/11).
Menkes menyebut setiap wanita memiliki risiko kematian terutama saat melahirkan. Menkes mengatakan Indonesia menduduki posisi kedua di Asia untuk angka kematian ibu yaitu sebanyak 305 dari 100 ribu angka kelahiran.
“Itu sangat kontras dengan negara maju, seperti Singapura, yang hanya 8 untuk setiap 100 ribu kelahiran hidup. 305 korban itu dikarenakan 3 penyebab, yaitu pendarahan hebat, hipertensi, dan infeksi,” papar Budi.
Budi menjelaskan bahwa risiko kematian terhadap ibu melahirkan itu dapat ditekan dengan perawatan medis yang layak dan tepat.
ADVERTISEMENT
“Oleh karena itu sangat penting bagi pemerintah, bagi pemerintah daerah untuk terus berinvestasi pada fasilitas kesehatan ibu dan anak,” ujarnya.
Pemerintah Indonesia saat ini sedang membangun enam rumah sakit khusus ibu dan anak. Pembangunan rumah sakit tersebut adalah hasil kerja sama antara Pemerintah (Kementerian Luar Negeri) dengan Islamic Development Bank (IsDB).
“Itu yang sangat saya syukuri adalah IsDB yang telah mengalokasikan 293 juta US dollar atau 4,2 triliun pinjaman untuk memperluas enam Rumah Sakit Nasional untuk ibu dan anak,” imbuhnya.
“Saya sangat percaya di masa depan, melahirkan bukan hanya soal hidup dan mati bagi setiap ibu. Saya percaya akan masa depan, melahirkan adalah hal yang menyenangkan dan membahagiakan bagi semua orang tua dan saya sangat percaya akan masa depan,” tandas Budi.
ADVERTISEMENT
Adapun enam rumah sakit khusus ibu dan anak yang akan dibangun itu tersebar di lima provinsi di Indonesia itu beberapa dibangun di rumah sakit umum provinsi (RSUP).
Pertama adalah tower C RS Kanker Dharmais, Jakarta. Lima lainnya berada di RSUP di beberapa provinsi.
Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) di lima provinsi yaitu RSUP Persahabatan Provinsi DKI Jakarta, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Provinsi Jawa Barat, RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar Provinsi Sulawesi Selatan, RSUP Dr. Sardjito Provinsi D.I. Yogyakarta, RSUP Prof I.G.N.G. Ngoerah Provinsi Bali.