Menkes: Transmisi Lokal Omicron di DKI Jadi Klaster, Perlu Perketat Mobilitas

15 Januari 2022 10:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menghadiri Global COVID-19 Summit dalam UN General Assembly secara virtual, Rabu (23/9). Foto: Biro Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menghadiri Global COVID-19 Summit dalam UN General Assembly secara virtual, Rabu (23/9). Foto: Biro Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengadakan dialog bersama epidemiolog, pakar kesehatan, dokter, hingga pakar sosial dari berbagai lembaga pendidikan untuk mendapat masukan terbaik dalam menghadapi COVID-19 varian Omicron di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dalam dialog secara virtual tersebut, hadir juga Menkes Budi Gunadi Sadikin, Wamenkes Dante Saksono Harbuwono, dan Koordinator Tim Pakar Satgas Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito.
Menkes Budi Gunadi menyoroti banyaknya kasus Omicron dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Dari total 572 kasus Omicron yang telah terdeteksi di Indonesia, sebagian besar kasus berada di DKI Jakarta. Bahkan, transmisi lokal sudah terjadi.
“Transmisi lokal sudah terjadi dan DKI Jakarta menjadi klaster penularannya," ucap Budi, dikutip dari keterangan Kemenko Marves, Sabtu (15/1).
Maka dari itu, Budi meminta pemerintah daerah agar bisa memperketat mobilitas penduduk demi mencegah varian Omicron menyebar lebih luas.
"Perlu kita lakukan koordinasi dengan pemerintah daerah terkait pengetatan mobilitas dan juga dibarengi dengan penguatan protokol kesehatan, vaksin booster, dan fasilitas pelayanan kesehatan,” jelas Budi.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan yang sama, Prof Wiku bicara tentang pentingnya pengetatan kedatangan PPLN, termasuk pelaksanaan karantina hingga tes PCR.
Petugas kesehatan melakukan tes usap COVID-19 kepada seorang warga saat tes massal di Kelurahan Krukut, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, Senin (10/1/2022). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
“Bagi para PPLN, akan dilakukan karantina selama 7 hari setelah mereka sampai. Selama karantina ini mereka akan dites PCR dan harus betul-betul aman sebelum masuk dalam komunitas,” ujarnya.
Di sisi lain, Wamenkes Dante menegaskan perlu adanya bantuan pemberian paket obat kepada pasien corona, baik itu yang bergejala ringan, sedang, maupun berat.
“Paket obat ini akan segera kita siapkan. Adanya paket obat ini ditujukan bagi orang yang tidak bergejala dan bergejala ringan. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi angka hospitalization (rawat inap) di berbagai rumah sakit di Indonesia,” beber Dante.
Kasus COVID-19 varian Omicron di Jakarta terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI, per Jumat (15/10) kemarin, total kasus Omicron yang terdata berjumlah 725 orang. Dengan rincian, 545 kasus dari PPLN, dan sisanya 180 kasus dari transmisi lokal.
ADVERTISEMENT
Namun, perlu diingat, kasus Omicron dari Dinkes DKI dan yang tercatat di Kemenkes berbeda. Sebab, data Dinkes DKI harus melalui serangkaian verifikasi oleh Kemenkes.
"Yang dilaporkan [Dinkes] masih kita verifikasi dulu," ucap juru bicara vaksinasi Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi, beberapa waktu lalu.