Menkes: Vaksin Corona Tidak Buat Kebal 100% Kayak Superman

30 Juni 2021 13:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas TNI Angkatan Laut (AL) menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada pelaku usaha perikanan di Pelabuhan Perikanan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta, Selasa (29/6/2021).  Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas TNI Angkatan Laut (AL) menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada pelaku usaha perikanan di Pelabuhan Perikanan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Suplai vaksin corona masih terus tiba di Indonesia secara bertahap untuk memenuhi target vaksinasi 181,5 juta penduduk. Hari ini, Rabu (30/6), Indonesia kembali menerima 14 ribu vaksin Sinovac dalam bentuk bulk dalam kedatangan vaksin ke-18.
ADVERTISEMENT
Dalam rangka menyambut kedatangan vaksin ini, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengingatkan kembali masyarakat untuk tak euforia hingga abai.
“Saya tekankan lagi bahwa vaksin ini tidak membuat kita kebal 100% kayak Superman. Vaksin ini membuat daya tahan tubuh kita lebih baik. Ingat kita bisa tertular, yang bahaya kita masih bisa menularkan. Walau sudah divaksin harus menjalankan prokes terutama memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan,” kata Budi dalam siaran pers virtual di YouTube Sekretariat Presiden.
Lebih lanjut, Budi mengimbau kembali bahwa vaksin bertujuan untuk mengurangi tingkat keparahan saat seseorang terpapar COVID-19. Selama target vaksinasi COVID-19 belum terpenuhi dan kekebalan kelompok belum terbentuk, orang yang sudah divaksin masih bisa tertular dan menularkan virus corona.
Konferensi pers Menkes RI Budi Gunadi Sadikin saat kedatangan Vaksin Covid-19 Sinovac tahap ke-8, di Bandara Soekarno Hatta, Minggu (18/4). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
“Bapak ibu, kita harus ingat bahwa vaksin ini tidak membuat kita 100% seperti Superman terhadap virus COVID-19. Vaksin ini akan membuat tubuh kita menjadi lebih tahan, lebih cepat mengidentifikasi kalau kemasukan virus, dan kita bisa lebih cepat merespons, melawan virus tersebut,” terang Budi.
ADVERTISEMENT
“Sehingga orang yang divaksin masih bisa terkena virus COVID-19, tetapi yang tadinya penyakitnya berat akan ringan, orang yang harusnya ringan dia akan tanpa gejala atau OTG,” imbuh dia.
Di sisi lain, Budi mengingatkan kasus COVID-19 sedang tinggi-tingginya imbas libur Lebaran. Ia meminta warga tak keluar rumah kalau memang tidak ada keperluan mendesak.
“Bapak ibu, kondisi kita memang sedang tinggi kasusnya. Pemerintah sudah mengantisipasi sejak sebelum Lebaran dengan mempersiapkan RS, obatnya, nakesnya sudah divaksin, oksigen sudah kita lengkapi,” ucap Budi.
“Sekarang bantu kami dengan cara kalau tidak ada kegiatan yang perlu tinggallah di rumah. Supaya kita bisa mengurangi laju penularan ini, melindungi diri sendiri tapi juga melindungi keluarga kita, tetangga kita dan seluruh rakyat Indonesia,” tandasnya.
ADVERTISEMENT