Menko PMK Ingatkan Kualitas Beras Bansos Harus Baik: Kita Harus Doyan

27 Juli 2021 16:21 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko PMK Muhadjir Effendy mengecek pasokan beras di Gudang Bulog Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Foto: Dok. Humas Kemenko PMK
zoom-in-whitePerbesar
Menko PMK Muhadjir Effendy mengecek pasokan beras di Gudang Bulog Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Foto: Dok. Humas Kemenko PMK
ADVERTISEMENT
Menko PMK Muhadjir Effendy mengingatkan Bulog untuk menggunakan beras kualitas terbaik untuk paket bansos COVID-19 sebelum nantinya disalurkan ke masyarakat. Menurut Muhadjir, kualitas beras yang nantinya disalurkan sebagai bansos harus sama dengan kualitas beras yang biasa dikonsumsi masyarakat sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Muhadjir saat mengecek pasokan beras di Gudang Bulog Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimra), Klandasan Ilir, Kalimantan Timur.
"Yang saya lihat sekarang di sini bagus, kualitasnya medium. Saya selalu pesan, apa yang kita berikan kepada warga masyarakat kita harus mau makan, kita harus doyan. Enggak boleh apa yang kita tidak mau makan, tapi diberikan kepada masyarakat keluarga penerima manfaat," ujar Muhadjir dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/7).
Selain membantu masyarakat yang terdampak pandemi, Muhadjir mendorong penggunaan bansos beras dari Perum Bulog dapat juga menyerap hasil produksi petani-petani lokal. Langkah itu dinilai dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemampuan daya beli petani lokal.
Oleh karena itu, Muhadjir meminta Perum Bulog Wilayah Kaltimra agar tidak menggunakan beras impor untuk kepentingan bansos.
ADVERTISEMENT
"Karena itu harga pembelian dari pihak yang punya otoritas saya minta juga betul-betul terkendali dengan baik. Jangan sampai merugikan petani," ucap Muhadjir.
Tak hanya memastikan penggunaan beras lokal dengan kualitas terbaik, Muhadjir juga ingin memastikan tidak ada stok beras lama dalam paket bansos.
"Tadi sudah saya lihat jadi beras impor yang sudah 2 sampai 3 tahun yang lalu, saya lihat ditaruh di tempat sendiri. Dan yang akan digunakan untuk bansos ini adalah beras produksi lokal," ucap Muhadjir.
Diketahui sebelumnya, pemerintah memberikan bansos berupa beras sebanyak 10 kilogram per keluarga. Bantuan tersebut akan diberikan kepada 28,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Kebijakan ini dilakukan pemerintah menyusul dilakukannya perpanjangan terhadap aturan PPKM hingga 2 Agustus mendatang.
ADVERTISEMENT

Penyaluran Bansos Beras di Wilayah Kalimantan

Menko PMK Muhadjir Effendy mengecek pasokan beras di Gudang Bulog Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Foto: Dok. Humas Kemenko PMK
Menanggapi permintaan Muhadjir, Kepala Kanwil Bulog Divre Kaltimra Arrahim K. Kanam menjelaskan, pihaknya menargetkan awal Agustus seluruh bansos beras sudah disalurkan ke seluruh wilayah Kaltim dan Kaltara.
Arrahim mengatakan, pasokan beras lokal yang akan disalurkan terbilang aman. Ia memastikan pihaknya sudah siap menyerap beras dari petani lokal untuk pasokan ke depannya.
"Untuk pasokan insyaallah siap. Bulan Agustus akan masuk lagi panen kita siap menyerap lagi di wilayah Babulu dan Kutai Timur. Tadi pagi sudah koordinasi dengan kelompok tani dalam rangka penyerapan beras untuk Kalimantan Timur," kata Arrahim.
Diketahui, pada masa PPKM Level 4, pemerintah melalui Perum Bulog memberikan tambahan bantuan sosial berupa bantuan beras.
ADVERTISEMENT
Perum Bulog Wilayah Kaltimra akan memberikan bantuan bagi keluarga penerima manfaat (KPM) sebanyak 111.536 KPM untuk Kalimantan Timur dan 30.146 KPM untuk Kalimantan Utara, dengan masing-masing bantuan beras 10 kg. Total bantuan beras yang sudah disalurkan sebanyak 2.123 KPM (1,9%) di Kalimantan Timur, dan 627 KPM (2,08%) di Kalimantan Utara.
Masih rendahnya penyaluran bantuan beras ke KPM diharapkan dapat mendorong Perum Bulog dapat bekerja sama dengan PT Pos sebagai transporter atau pengangkut. Sehingga, proses penyaluran bantuan bisa berjalan lebih cepat.