Menkominfo: KPU Harus Serius Perhatikan Serangan Siber Jelang Pemilu 2024
ADVERTISEMENT
Kementerian Kominf o berencana melakukan uji coba keamanan atau penetration test terhadap sistem informasi milik KPU. Uji coba itu untuk melihat sejauh apa keamanan data yang dimiliki KPU.
ADVERTISEMENT
Menkominfo Johnny G Plate mengatakan, masalah keamanan siber ini harus menjadi perhatian bagi KPU agar Pemilu 2024 berjalan dengan aman dan baik.
“KPU perlu memperhatikan secara serius dan sungguh-sungguh daya tahan terhadap serangan siber di semua sistem elektroniknya,” kata Plate usai penandatanganan nota kesepahaman KPU dengan Kemenkumham, Kemkominfo, dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, pada Selasa (22/11).
Johnny menuturkan, KPU saat ini menggunakan beberapa sistem informasi dalam menjalankan tahapan pemilu. Mulai dari Sistem Informasi Parpol (Sipol), Sistem Informasi Anggota KPU Badan Ad hoc (SIAKBA) hingga Sistem Data Pemilih (Sidalih).
“Saya minta Pak Sammy -- Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan-- memberikan bantuan kerja samanya untuk melakukan penetration test. Menguji kemampuan daya tahan teknologi enkripsi di semua end point dan infrastruktur yang ada di KPU,” kata Johnny.
ADVERTISEMENT
Selain untuk memastikan keamanan data KPU, Johnny memastikan Kemkominfo akan mengawasi agar konten pemilu di ruang digital sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Kerja sama-kerja sama terkait penanganan konten internet, dalam hal ini juga terutama terkait pemilu, harus dalam kolaborasi yang dekat dalam pelaksanaan penegakan hukumnya,” imbuh politikus Nasdem ini.
Johnny juga menegaskan, KPU sebagai penyelenggara sistem elektronik (PSE) harus menjaga legitimasi hasil pemilu.
“Keberhasilan ini sangat menentukan legitimasi output pemilihan umum itu sendiri karena ini berkaitan dengan kepercayaan masyarakat,” tutup dia.