Menkominfo: Lebaran Digital Keren Tanpa Mudik Tak Kurangi Nilai Silaturahmi

17 Mei 2021 17:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkominfo Johnny G Plate memberi sambutan dalam Pelantikan Pejabat Tinggi Madya dan Pejabat Tinggi Pratama, di ruang Anantakupa Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Senin (01/3/2021). Foto: Kemenkominfo
zoom-in-whitePerbesar
Menkominfo Johnny G Plate memberi sambutan dalam Pelantikan Pejabat Tinggi Madya dan Pejabat Tinggi Pratama, di ruang Anantakupa Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Senin (01/3/2021). Foto: Kemenkominfo
ADVERTISEMENT
Menkominfo Johnny G. Plate menegaskan Lebaran digital keren tanpa mudik tidak mengurangi nilai silaturahmi. Bahkan dengan berlebaran secara virtual dan tidak mudik dapat mengantisipasi penyebaran virus corona
ADVERTISEMENT
“Lebaran digital dan silaturahmi digital itu keren. Hari ini kita lakukan itu secara bersama-sama yang tentu tidak akan mengurangi nilai silaturahminya, nilai saling memaafkannya tetap sama. Hanya itu disalurkan atau disampaikan dengan cara-cara yang berbeda, cara yang baru, yaitu secara virtual,” ujarnya dalam Halal Bihalal Lebaran Digital Keren dari Kantor Kominfo, Jakarta, Senin (17/5).
Johnny menyatakan Presiden Jokowi secara khusus telah menyampaikan kepada para menteri dan pimpinan lembaga agar tidak melaksanakan Halal Bihalal secara fisik, dalam perayaan Idul Fitri 1442 Hijriah.
“Dan untuk kenyamanan, keamanan dan kesehatan kita sekalian maka sangat dianjurkan. Untuk itu, Kominfo telah menyampaikan berulang-ulang kali agar silaturahmi Idul Fitri kita di tahun yang kedua pada saat pandemi COVID-19 ini, dirayakan lebih banyak melalui saluran virtual atau daring,” jelasnya.
Ilustrasi lebaran virtual. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Momentum perayaan Idul Fitri 1442 Hijriah yang bertepatan dengan Hari Kenaikan Yesus Kristus, menurut Johnny, merupakan hari yang sangat bersejarah bagi umat manusia. Momen untuk meningkatkan tali persaudaraan antarumat beragama.
ADVERTISEMENT
“Kedua peristiwa ini untuk Indonesia merupakan momentum bagi kita sekalian untuk terus mengukuhkan persaudaraan lintas iman, untuk terus mengukuhkan kedamaian antarumat, untuk terus memupuk solidaritas, semangat kebangsaan, semangat persatuan dan kesatuan di dalam masyarakat dan bangsa yang majemuk," ujarnya.
"Bangsa yang plural sebagaimana keniscayaan yang ada di kita sebagai bangsa Indonesia, bangsa yang sangat majemuk, bangsa dengan semangat kehidupan bernegara yang ber-Bhinneka Tunggal Ika,” tambahnya.
Ilustrasi lebaran virtual. Foto: Ngroho Sejati/kumparan
Menurutnya, Idul Fitri mempunyai makna hari puncak setelah ibadah puasa Ramadhan selama 30 hari. Sehingga Idul Fitri adalah momen untuk menyucikan diri.
“Pengekangan terhadap hawa nafsu, pengekangan pengendalian, keinginan-keinginan yang kodrati hidup bersama sebagai manusia. Makna Idul Fitri ini tentu mengajarkan kepada kita bahwa kita selalu diberikan kesempatan untuk harus memperbaiki diri, membawa kabar yang baik dan menjadi berkah bagi sesama kita sekalian,” ujarnya.
ADVERTISEMENT

Tidak Mudik Lebaran demi Indonesia

Perayaan Idul Fitri tahun ini merupakan kali kedua yang berlangsung di masa pandemi COVID-19. Johnny pun mengapresiasi masyarakat dan sivitas Kominfo yang telah menahan diri untuk tidak mudik.
“Tidak mudik kali ini tentu bertujuan baik, tidak mudik kali ini bukan memisahkan silaturahmi dan kedekatan dan keeratan kultural. Tapi tidak mudik kali ini adalah agar kita mempunyai resiliensi daya tahan yang kuat untuk memutus rantai persebaran COVID-19,” tegasnya.
Johnny mengatakan tujuan tidak mudik adalah untuk memastikan Indonesia sukses dan berhasil mengalahkan COVID-19. Dengan demikian, bangsa mempunyai kemampuan untuk kembali bangkit.
“Mari kita saling menjaga kesehatan diri dan saling menjaga keselamatan satu sama lainnya dari COVID-19, dengan tidak lupa untuk terus melaksanakan protokol kesehatan 3M secara tertib dan secara disiplin,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Halal Bihalal Lebaran Digital Keren Kominfo dihadiri secara langsung seluruh pejabat pimpinan tinggi madya Kominfo. Kemudian, hadir secara virtual Ketua Dewan Pers M. Nuh, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Agung Suprio, dan Wakil Ketua Komisi Informasi Hendra J. Kede, serta 1.000 pegawai melalui aplikasi temu daring zoom, dan lebih dari 500 orang menyaksikan lewat YouTube KemkominfoTV.