Menkominfo Sudah Peringatkan Telegram dan X soal Judol: Kalau Bandel, Good Bye

13 Juni 2024 16:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkominfo Budi Arie memberikan keterangan soal judi online di Istana Negara, Jakarta, Kamis (13/6/2024). Foto: Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menkominfo Budi Arie memberikan keterangan soal judi online di Istana Negara, Jakarta, Kamis (13/6/2024). Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menkominfo Budi Arie mengungkapkan, Kominfo sudah mengidentifikasi 31 Internet Service Provider (ISP) yang memiliki konten terkait judi online. Ia mengatakan akan segera menutup 31 ISP tersebut.
ADVERTISEMENT
"Nanti kita tutup aja. Tutup nanti," kata Budi Arie di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/6).
Salah satu ISP yang diidentifikasi adalah Telegram. Bahkan, Telegram sudah sering diberi peringatan oleh Kominfo.
"Yang paling banyak Telegram karena laporan dari masyarakat itu judi online, pornografi semuanya di Telegram," ungkapnya.
Ilustrasi aplikasi WhatsApp dan Telegram saling berdampingan. Foto: AlexandraPopova/Shutterstock
Selain Telegram, Budi Arie mengatakan pihaknya sudah memberi peringatan kepada X terkait konten judi online.
"Pokoknya kalau dia di Indonesia masih begitu, ya, mohon maaf. Good bye," pungkasnya.
Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas terkait penyelenggaraan PON di Aceh dan Sumatera Utara. Foto: Nadia Riso/kumparan
Sebelumnya Presiden Jokowi memberikan komentar mengenai judi online yang semakin meresahkan. Teranyar, seorang polwan Briptu Fadhilatun Nikmah (28) membakar suaminya yang juga polisi yaitu Briptu Rian Dwi Wicaksono (29) karena memakai uang keluarga untuk judi online.
ADVERTISEMENT
Jokowi berpesan agar masyarakat tidak terlibat judi baik secara online atau tidak. Ia mengingatkan banyak kerugian yang ditimbulkan akibat judi online.
"Secara khusus saya ingin sampaikan jangan judi, jangan judi, jangan berjudi baik secara offline maupun online," tegas Jokowi dalam keterangannya, Rabu (12/6).
"Dan sudah banyak terjadi karena judi harta benda habis terjual, karena judi suami istri bercerai, karena judi melakukan kejahatan, melakukan kekerasan bahkan tidak sedikit yang menimbulkan korban jiwa," lanjut Jokowi.
Tidak hanya menguras harta, kata Jokowi, judi online juga mempertaruhkan masa depan diri sendiri dan keluarga.