Menkominfo Tanggapi Pernyataan Jokowi di NasDem soal Ditinggal Ramai-ramai

27 Agustus 2024 11:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wamen Kominfo baru, Angga Raka Prabowo (kiri) bersama Menkominfo Budi Arie Setiadi (kanan) di gedung Kemenkominfo, Jakarta pada Senin (19/8/2024). Foto: Abid Raihan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wamen Kominfo baru, Angga Raka Prabowo (kiri) bersama Menkominfo Budi Arie Setiadi (kanan) di gedung Kemenkominfo, Jakarta pada Senin (19/8/2024). Foto: Abid Raihan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi menyampaikan pesan, mulai ditinggalkan ramai-ramai. Ucapan itu disampaikan saat memberi sambutan di acara NasDem.
ADVERTISEMENT
Entah apa maksud perkataan Jokowi itu. Menkominfo Budi Arie kemudian memberikan tanggapan.
Berikut petikan tanya jawab Budi Arie dan wartawan di Istana, Selasa (27/8)
"Pak Jokowi di NasDem bilang ditinggalin?" tanya wartawan
"Enggak, kan Pak Presiden apresiasi bahwa semua partai pendukung, terus mendukung sampai 20 Oktober," jawab Budi.
"Jadi enggak ditinggalin Ketum Ketum ya?" tanya wartawan lagi.
"Nggak ada. Kan politik harus ceria. Kan loyalitas," jawab Budi.
"Tapi di NasDem bilangnya ditinggal ramai ramai?" tanya wartawan lagi.
"Ya ada kecenderungannya begitu. Tapi kan kita yakin bahwa di Indonesia ini keguyuban, persaudaraan, gotong royong kan jalan," jawab Budi.
"Dukungan Parpol solid?" tanya wartawan.
"Masih solid, tanya saja partai-partai. Menurut saya, 10 tahun ini apa sih yang Pak Jokowi lakukan. Pikiran, tindakan Pak Jokowi kan 10 tahun banyak kemudian. Indonesia kan banyak 10 tahun kemajuan," jawab Budi.
ADVERTISEMENT
"Pak Prabowo nggak datang Ratas?" tanya wartawan.
"Bukan, ini kan Asian Forum jadi kan Menkes, Wamenkes," jawab Budi.
(Sebelumnya berita ini berjudul 'Menkominfo Beri Kode Ada Kecenderungan Jokowi Mulai Ditinggalkan'. Kami ubah menjadi 'Menkominfo Tanggapi Pernyataan Jokowi di NasDem soal Ditinggal Ramai-ramai' demikian juga isi berita ada yang kami ubah agar sesuai dengan pernyataan. kumparan memohon maaf atas ketidakakuratan)