Menkop UKM Siapkan Koperasi Percontohan, Dorong Sektor Pangan Jadi Pemain Global

1 Oktober 2020 20:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mengunjungi sentra pertanian komoditas edamame di lahan Koperasi KSU Keluarga Mitra Tani, di Desa Jengawah, Jember, Jawa Timur, Kamis (1/10). Foto: Kementerian Koperasi dan UKM
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mengunjungi sentra pertanian komoditas edamame di lahan Koperasi KSU Keluarga Mitra Tani, di Desa Jengawah, Jember, Jawa Timur, Kamis (1/10). Foto: Kementerian Koperasi dan UKM
ADVERTISEMENT
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menilai sektor pangan mengalami pertumbuhan signifikan dibandingkan sektor lain selama pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, hal ini bisa menjadi momentum bagi koperasi di bidang pangan untuk berkembang dan menjadi pemain di skala global.
"Sedikit sekali koperasi yang terintegrasi seperti ini. Padahal ini model bisnis bagus, koperasi terhubung dengan market dan offtaker. Dengan adanya kepastian market seperti ini, koperasi menjadi mudah untuk mendapatkan pembiayaan guna mengembangkan usahanya," kata Teten usai mengunjungi sentra pertanian komoditas edamame di lahan Koperasi KSU Keluarga Mitra Tani, di Desa Jengawah, Jember, Jawa Timur, Kamis (1/10).
Saat ini Teten mengatakan jumlah koperasi pangan yang aktif hanya sekitar 11 persen atau 13.821 unit saja. Hal ini terjadi karena koperasi tidak memiliki model bisnis dan tidak terintegrasi dalam produksinya.
Ia mengaku saat ini tengah menyiapkan piloting project koperasi sektor produksi yang mencangkup pangan, hasil laut, perkebunan, dan peternakan. Sehingga, keunggulan domestik di Indonesia bisa menjadi peluang usaha besar bagi koperasi.
ADVERTISEMENT
"Kita akan masuk ke komoditas sawit di Sumatera dengan 4 juta hektar lahan sawit mandiri, pilot project koperasi padi di Demak, Jawa Tengah. Kemudian juga koperasi pangan di wilayah perhutanan sosial, model ini akan kita kembangkan, komoditinya tergantung potensi daerah masing-masing," tutur Teten.
Dalam kesempatan itu, Teten juga memberikan bantuan modal dari LPDB-KUMKM senilai Rp 30 miliar kepada KSU Keluarga Mitra Tani yang mengelola 300 hektar lahan petani. Lahan tersebut, per hari bisa memproduksi 2 ribu ton edamame untuk diekspor ke Jepang, Amerika Serikat, dan Timur Tengah.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mengunjungi sentra pertanian komoditas edamame di lahan Koperasi KSU Keluarga Mitra Tani, di Desa Jengawah, Jember, Jawa Timur, Kamis (1/10). Foto: Kementerian Koperasi dan UKM
”Bantuan ini sangat membantu kami, khususnya bagi para petani. Rencananya, bantuan tersebut digunakan untuk pengembangan lahan, investasi, pembangunan pabrik, cold storage dan packaging," kata Ketua Koperasi KSU Keluarga Mitra Tani, Nurhadi.
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungannya, Teten sempat mengunjungi PT Mitra Tani Dua Tujuh yang mengekspor edamame. Di sana, ia melakukan peletakan batu pertama pembangunan cold storage dan pelepasan ekspor edamame sebanyak 22 ton ke Jepang.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona